kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Volatilitas harga mengerek transaksi


Rabu, 09 September 2015 / 08:48 WIB
Volatilitas harga mengerek transaksi


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Meski harga komoditas rontok, bursa komoditas domestik menorehkan kenaikan transaksi produk multilateral. Investor memanfaatkan volatilitas harga.

Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) mencatat, total transaksi multilateral bulan Agustus 2015 mencapai 69.097 lot, atau melonjak 41,38% dari bulan sebelumnya. Transaksi kopi menyokong kenaikan dengan pertumbuhan 59,35% menjadi 31.086 lot pada Agustus lalu.

Transaksi produk lain di BBJ, seperti kakao dan emas juga meningkat. Hanya, transaksi olein yang menyusut. Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang mengklaim,  menjamurnya coffee shop dan tren penggiat kopi di Tanah Air ikut mendongkrak  pamor transaksi kopi di BB.

Padahal, dari sisi harga kontrak kopi arabica dan robusta masing-masing sudah turun 7,64% dan 7,76% sepanjang tahun ini. Tapi, pergerakannya cukup fluktuatif. Penurunan harga tidak menyurutkan minat bertransaksi “Hingga akhir tahun ini, produk kopi masih menjadi andalan,” ujarnya, Selasa (8/9). Itu sebabnya, BBJ optimistis target transaksi multilateral tahun ini 500.000 lot bisa tercapai.

Sementara, transaksi multilateral di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia  (BKDI) Agustus mencapai 53.179 lot. Jumlah ini naik 10,66% dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan transaksi terjadi pada seluruh produk, yaitu timah, CPO, olein dan emas. Performa terbaik ditorehkan timah, yaitu naik 75,94% menjadi 1.485 lot.

Lonjakan transaksi timah ditopang produk yang baru meluncur pada Agustus lalu. LTIN adalah kontrak fisik timah murni batangan untuk industri lokal. Kontrak ini menyumbang transaksi 858 lot.

Stella N. Lukman, Chief of Business Development BKDI, menyebut, dengan kebutuhan industri rata-rata 1.500-2.000 ton setahun, potensi transaksi timah LTIN masih besar.

Sepanjang tahun ini, harga timah di BKDI  turun 20,53%. Pelaku pasar memanfaatkan fluktuasi harga. "Kebutuhan untuk lindung nilai dan minat berspekulasi (appetite speculator) tetap tinggi," ujarnya. Stella optimistis, dengan produk baru, BKDI bisa membukukan volume transaksi multilateral 852.019 lot akhir tahun ini.

Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, penurunan harga komoditas tidak menggerus transaksi, karena  bursa domestik menggunakan sistem two way opportunity. Artinya, berpeluang untung dengan memanfaatkan fluktuasi harga naik dan turun.

Jadi, saat harga cenderung turun, investor tetap bisa meraih untung dengan memasang posisi jual di harga tinggi, dan membeli pada harga rendah. “Selagi volatilitas harga tinggi, transaksi akan ramai. Kecuali harga stagnan, transaksi bakal sepi,” ujar Ariston.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×