kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

VIVA mulai bayar cicilan bunga Credit Suisse


Rabu, 02 April 2014 / 17:58 WIB
VIVA mulai bayar cicilan bunga Credit Suisse
ILUSTRASI. Ketahui 4 Cara Menghilangkan Kerutan di Leher, Bisa Lakukan di Rumah!


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) akan mulai membayar bunga kepada Credit Suisse AG, Singapore Branch tahun ini. Oleh karena itu, manajemen membuat target kinerja konservatif untuk tahun buku 2014.

Pada November 2013 lalu, VIVA menandatangani perjanjian pinjaman dengan Credit Suisse senilai US$ 230 juta. Pinjaman ini bertenor empat tahun. Dana ini ditarik guna membayar utang jatuh tempo VIVA kepada Deutsche Bank AG, cabang Hong Kong.

Nilai utangnya sebesar US$ 80 juta dan jatuh tempo Februari 2014 lalu. Bunga pinjaman kepada Deutsche sebesar 9% per tahun.

"November (2014) nanti kami mulai bayar bunga yang sebesar 5%," ujar Sahid Mahudi, Direktur Keuangan VIVA, Selasa (2/4).

Maka, bunga yang harus dibayar setiap tiga bulan oleh perseroan itu sekitar US$ 11,5 juta. Dengan menggunakan kurs Rp 11.300 per dollar AS, nilai cicilan bunga mencapai Rp 129,95 miliar. Sejatinya, dana dari hasil jual saham PT Intermedia CapitalĀ  (IMC) mencukupi kebutuhan perusahaan untuk membayar cicilan bunga itu.

IMC memutuskan melepas 392,15 juta saham atau 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pasca penawaran perdana (IPO) saham. Jumlah saham VIVA (pendiri) yang dijual dalam hajatan tersebut sebanyak 98,03 saham. Sedangkan sisanya merupakan saham baru.

Harga saham IPO IMC sebesar Rp 1.380. Maka, dari hasil divestasi kepemilikan IMC, VIVA memperoleh dana segar senilai Rp 135,28 miliar.

"Jika ada kekurangan, kami akan tutupi dari kas internal," imbuh Sahid.

Adapun, kas dan setara kas VIVA per akhir September 2013 tercatat sebesar Rp 747,59 miliar. Adanya beban bunga ini membuat manajemen VIVA membuat proyeksi konservatif terkait kinerja 2014.

Padahal, momen piala dunia dan pemilihan umum seharusnya bisa menjadi sumber pundi-pundi yang potensial bagi perseroan. Sahid memperkirakan, pendapatan VIVA tahun ini bisa meningkat di atas 30%. Namun, untuk laba bersih, diperkirakan hanya akan tumbuh 10%.

Tahun lalu, pendapatan VIVA diperkirakan berkisar Rp 1,48 triliun, atau tumbuh 20% year-on-year (yoy). Sedangkan laba bersih naik 7% menjadi sekitar Rp 78,02 miliar. Dengan proyeksi itu, maka tahun ini, pendapatan dan laba bersih VIVA masing-masing akan menjadi Rp 1,92 triliun dan Rp 85,82 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×