Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) memutuskan untuk mempercepat pembayaran utang senilai US$ 252 juta. Melalui rencana ini, VIVA bisa menghemat beban bunga hingga Rp 1,5 triliun. Hasil efisiensi itu akan digunakan untuk pengembangan usaha.
Demi mempercepat pembayaran utang, manajemen VIVA menggunakan fasilitas sindikasi delapan institusi finansial internasional. Bunga fasilitas pendanaan baru tentu lebih rendah dibandingkan biaya pinjaman sebelumnya. Tingkat bunga dari fasilitas sebelumnya 20% per tahun.
Dari fasilitas baru ini, VIVA dikenakan bunga rata-rata 12% per tahun dengan tenor lima tahun. "Beban bunga yang dapat dihemat selama lima tahun ke depan mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun," ungkap Anindya Novyan Bakrie, Presiden Direktur VIVA dalam keterangan resmi tertulis, Rabu (18/10).
VIVA berencana menggunakan dana hasil efisiensi itu untuk mengembangkan usaha. Sejauh ini, VIVA telah menetapkan digital roadmap masa depan. Rencananya, VIVA akan mensinergikan stasiun TV FTA (ANTV dan tvOne) dengan media digital portal viva.co.id.
VIVA juga memperkenalkan aplikasi Viva Mobile dan aplikasi tvOne connect. Tak lupa VIVA menyertakan program off air, serta memanfaatkan secara maksimal kekuatan media sosial untuk meningkatkan keterlibatan pemirsa.
Di semester I-2017, penjualan VIVA tumbuh 9% menjadi Rp 1,33 triliun. Sedangkan laba bersihnya melonjak 117% year-on-year (yoy) menjadi Rp 216 miliar.
Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas, Kevin Juido melihat, mekanisme pembayaran utang berupa 'gali lubang tutup lubang' ini merupakan langkah cukup cerdas. Meski demikian, cara tersebut kurang memberikan efek signifikan pada laporan keuangan VIVA ke depan.
Menurut Kevin, akan lebih baik jika pembayaran utang diambil dari arus kas, pendapatan maupun laba. Adapun efisiensi yang didapat perusahaan dengan bunga yang lebih rendah dari fasilitas pendanaan baru tetap akan memberi sentimen positif bagi VIVA.
Apalagi, VIVA berencana menggunakannya untuk pengembangan usaha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News