kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Virus corona melumerkan harga minyak dunia, dalam sepekan harga minyak jatuh 6,4%


Sabtu, 25 Januari 2020 / 06:20 WIB
Virus corona melumerkan harga minyak dunia, dalam sepekan harga minyak jatuh 6,4%
ILUSTRASI. Harga minyak mentah merosot lebih dari 2% pada Jumat (24/1/2020) dan harga minyak jenis Brent mencatat penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari satu tahun karena kekhawatiran bahwa virus corona akan menyebar lebih jauh di China yang merupakan konsumen


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah merosot lebih dari 2% pada Jumat (24/1) dan harga minyak jenis Brent mencatat penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari satu tahun karena kekhawatiran bahwa virus corona akan menyebar lebih jauh di China yang merupakan konsumen minyak terbesar kedua di dunia.

Tak hanya itu, penyebaran virus corona juga akan membatasi perjalanan dan pada akhirnya akan mengurangi permintaan minyak. Ini yang menjadi sentimen yang menekan harga minyak.

Baca Juga: Bursa Wall Street rontok tertekan wabah virus corona yang meluas

Virus corona jenis baru telah menewaskan 26 orang dan menginfeksi lebih dari 800 telah mendorong penangguhan operasioanl angkutan umum di 10 kota China.

Sementara kasus infeksi telah ditemukan di beberapa negara Asia lainnya, Prancis dan juga Amerika Serikat (AS).

Jumat (24/1), harga minyak mentah Brent ditutup pada harga US$ 60,69 per barel atau merosot 2,2% dari hari sebelumnya.

Harga minyak yang menjadi benchmark global ini telah anjlok 6,4% pada pekan ini, penurunan mingguan terbesar sejak 21 Desember 2018.

Sementara harga minyak mentah berjangka AS berakhir pada level US$ 54,19 per barel turun 2,5% pada Jumat (24/1) dan dalam sepekan jatuh 7,4%, penurunan mingguan terbesar sejak 19 Juli 2020.

Baca Juga: Virus corona sudah tiba di Eropa dan Nepal, Amerika laporkan kasus kedua

"Ini semua tentang virus corona sepanjang waktu, dan kami tidak mendapatkan tanda-tanda bahwa semuanya menjadi lebih baik," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group di Chicago seperti dikutip Reuters.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×