kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vale Indonesia (INCO) menyebut kinerja semester I-2020 masih sesuai target


Rabu, 29 Juli 2020 / 16:11 WIB
Vale Indonesia (INCO) menyebut kinerja semester I-2020 masih sesuai target
ILUSTRASI. Produksi nikel matte, sebagai produk utama Vale Indonesia, di semester I-2020 mencapai 36.315 metrik ton naik 18%.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengklaim kinerja sepanjang semester I-2020 masih sesuai dengan target kerja yang ditetapkan oleh perusahaan tahun ini.

"Saya sampaikan secara garis besar sampai semester I-2020 tidak melihat adanya pengaruh di angka yang kami laporkan, produksi maupun finansial," jelas Direktur Keuangan INCO Bernardus Irmanto, Rabu (29/7).

Produksi nikel matte, sebagai produk utama Vale Indonesia, di semester I-2020 mencapai 36.315 metrik ton naik 18% bila dibandingkan dengan produksi semester I-2019 yang tercatat hanya 30.711 metrik ton. Pada semester satu tahun lalu, INCO melakukan shutdown terencana yang lebih panjang untuk kegiatan-kegiatan terkait dengan Larona Canal Lining.

Baca Juga: Harga pulih, Vale Indonesia (INCO) sebut masih ada perlambatan supply & demand nikel

"Demikian juga di finansial walau harga nikel turun tetapi penurunan harga komoditas lain seperti diesel dan coal. Revenue terpengaruh karena harga nikel terkoreksi tetapi dari sisi biaya juga kami diuntungkan karena penurunan harga komoditas, jadi saling offset, lah," jelas Bernardus.

Bernardus juga mengatakan di semester I-2020, EBITDA Vale Indonesia tercatat mencapai US$ 111,8 juta. Meski kinerja di semester I-2020 cukup baik, Vale Indonesia masih terus berhati-hati menghadapi kondisi bisnis di paruh kedua ini. Pasalnya perusahaan masih harus terus berhati-hati pada potensi penyebaran Covid-19 selama operasional perusahaan.

Vale Indonesia telah mengidentifikasi 400 posisi critical dalam proses operasinya. "Berdasarkan jumlah critical itu ada skenario yang berbeda," imbuhnya.

Baca Juga: Tesla butuh pasokan nikel besar, Vale Indonesia (INCO) masih kaji isu sustainability

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×