kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vale bakal upgrade pabrik kejar target produksi 90.000 ton nikel


Jumat, 27 Juli 2018 / 10:06 WIB
Vale bakal upgrade pabrik kejar target produksi 90.000 ton nikel
ILUSTRASI. Penambangan NIKEL Vale Indonesia Tbk INCO


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - SOROWAKO. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bakal upgrade pabrik di Sorowako untuk penuhi target produksi 2022 yang mencapai 90.000 ton. Upaya tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan permintaan nikel, sekaligus menjaga laba emiten agar tumbuh berkelanjutan.

"Artinya, kami mau menaikkan kapasitas produksinya," kata Senior Manager of Communications PT Vale Indonesia Budi Handoko di Sorowako, Sulawesi Selatan, Rabu (25/7).

Sebagai informasi, saat ini pabrik INCO mampu memproduksi 77.000-80.000 ton nikel per tahun. Diharapkan, pada 2022 produksi bisa meningkat mendekati 90.000 ton per tahun.

"Untuk itu, kami perlu mempersiapkannya dari sekarang. Beberapa cara akan dilakukan seperti perawatan dan upgrade pabrik," jelasnya.

Saat ini, Vale Indonesia memiliki tiga Perusahaan Listrik Tenaga Air (PLTA), salah satunya akan dilakukan perawatan, yakni di Larona kanal. Langkah tersebut dilakukan untuk mendukung kinerja produksi.

Selain itu, emiten itu juga akan melakukan upgrade pada pabrik yang berada di Sorowako. Dengan begitu, harapannya dari 3 PLTA tersebut mampu mendorong target produksi mendekati 90.000 ton di 2022.

"Kami coba sedemikian rupa jadwalnya, supaya bersamaan dengan (perawatan dan upgrade) aset lain, agar dampaknya bisa signifikan," jelasnya.

Manager Mining Longterm INCO Obes Silalahi mengandaikan, jika saat ini pabrik hanya mampu mengelola 1000 ton, maka dengan upgrade pabrik, kelolaan bisa meningkat hingga 1.100 ton.

"Jadi konsumsi pabrik bisa lebih banyak dan hasil produksinya juga jadi lebih besar," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (26/7).

Di sisi lain, dia menjelaskan cadangan tambang INCO yang ada saat ini, masih cukup hingga 2045. Meskipun kontrak Vale bakal berakhir di 2025.

"Ke depan, tergantung bagaimana pemerintah, akankah kontrak kita diperpanjang atau tidak. Kalau kami sih ingin seperti sekarang," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×