kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksin Kalbe Farma (KLBF) belum masuk hitungan, begini rekomendasi saham Mirae


Sabtu, 16 Januari 2021 / 11:20 WIB
Vaksin Kalbe Farma (KLBF) belum masuk hitungan, begini rekomendasi saham Mirae


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga saham PT Kalbe Farma Tbk sangat fluktuatif dalam beberapa hari terakhir. Pada Senin (11/1) harga saham KLBF naik 17,7% dan kemudian merosot pada Selasa (12/1) 4,5% dan Rabu (1/13) turun 6,8%. Kemudian naik lagi 1,9% pada Kamis (14/1).

Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin dalam riset 15 Januari 2021 mengatakan, perubahan harga saham KLBF yang signifikan dipicu ekspektasi pasar yang berlebihan tentang publikasi Emergency Use Authorization (EUA) atas vaksin COVID-19 Sinovac oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Senin (1/11). "Kami meyakini belum ada korelasi langsung yang signifikan dengan kinerja fundamental KLBF," terang dia dalam riset. 

Baca Juga: Kata analis soal harga saham Kalbe Farma (KLBF) yang bergerak bak roller coaster

Mirae Asset Sekuritas menyebut, terlepas dari volatilitas harga saham KLBF kinerja fundamental tidak banyak berubah. "Karenanya, kami mempertahankan perkiraan pendapatan dan laba bersih kami atas KLBF," jelas Mimi dalam riset. 

Mirae Asset Sekuritas memperkirakan, laba bersih KLBF tahun 2020 dan tahun 2021 masing-masing mencapai Rp 2,6 triliun atau naik 4,1% secara yoy dan Rp 2,8 triliun atau naik 6,9% YoY dari tahun 2020. 

Sementara pendapatan KLBF di tahun 2020 diperkirakan mencapai Rp 23,54 triliun dan tahun 2021 mencapai Rp 25,49 triliun. 

Menurut Mimi, KLBF tertopang partisipasi dalam menangani pandemi Covid 19 di Indonesia. Sebelumnya, KLBF dan Genexine sepakat melakukan uji klinis pada GX-19 di Indonesia, bersama dengan konsorsium Genexine, Binex, International Vaccine Institute (IVI), GenNBio, Korea Advanced Institut Sains & Teknologi (KAIST), dan Universitas Sains & Teknologi Pohang (POSTECH).

Untuk saat ini, KLBF masih mempersiapkan uji klinis tahap kedua calon vaksin COVID-19 GX-19. Selain itu, Kalbe juga bekerjasama dengan Genexine dalam mengembangkan obat COVID-19 GX-17 yang baru saja mendapat persetujuan untuk uji klinis fase-2. 

Baca Juga: Jajaki peluang distribusi vaksin Covid-19, Kalbe Farma berkoordinasi dengan Kemenkes

"Namun, kami belum memperhitungkan pengembangan vaksin ke dalam estimasi model keuangan kami di KLBF," terang Mimi dalam riset. Dia juga yakin, dampak terhadap kinerja keuangan KLBF akan bervariasi, bergantung pada seberapa cepat pengembangan vaksin tersebut dan apakah KLBF akan memproduksi vaksin secara lokal atau hanya mengimpor dan kemudian mendistribusikannya ke pasar.

Dari sudut pandang Mirae Asset Sekuritas, vaksin COVID-19 masih baru dan beberapa bagian masih perlu pemahaman lebih lanjut. Seperti, berapa lama kekebalan akan bertahan dan jika membutuhkan vaksinasi lagi setelah bertahun-tahun. 

"Kami pikir begitu ketidakpastian atas pandemi COVID-19 akan bertahan cukup lama," jelas Mimi. 

Karena alasan tersebut, Mimi masih rekomendasi trading buy saham KLBF dengan target harga tidak berubah di Rp 1.760 per saham. 

"Kami belum melihat perubahan mendasar yang penting pada KLBF sejauh ini. Kami masih percaya bahwa KLBF telah lama prospek bisnis jangka tetap utuh," jelas Mimi. Sebab harga saham KLBF telah dinormalisasi sehingga Mimi mempertahankannya. 

Baca Juga: Harga Saham Farmasi Melesat Lagi Meski Valuasi Sudah Kelewat Mahal

Target harga Rp 1.760 per saham mencerminkan PER 29,6 kali (mendekati 0,4 SD dari P / E rata-rata 5 tahun 28,3x). Pada Jumat (15/1), harga saham KLBF naik 3,13% di Rp 1.645 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×