kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Utilisasi produksi hampir penuh, Sritex hanya targetkan pendapatan tumbuh 6%-8%


Senin, 17 Februari 2020 / 16:20 WIB
Utilisasi produksi hampir penuh, Sritex hanya targetkan pendapatan tumbuh 6%-8%
ILUSTRASI. Pemintalan benang di Pabrik Sritex, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2013). Kapasitas produksi pabrik tekstil yang berdiri sejak tahun 1966 ini menapai 30 juta potong pakaian per tahun. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex menargetkan pertumbuhan pendapatan 6%-8% pada tahun 2020. Angka tersebut lebih rendah dari target pertumbuhan pendapatan tahun lalu yang diproyeksi sebesar 10%-15%.

Corporate Communications Sritex Joy Citradewi mengungkapkan, target pertumbuhan yang lebih rendah ini disebabkan utilisasi produksi Sritex hampir mencapai kapasitas maksimal. "Sudah di atas 90% semua," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (16/2).

Baca Juga: Terapkan natural hedging, pelemahan dolar dampaknya minim ke Sri Rejeki Isman (SRIL)

Hampir penuhnya utilisasi produksi ini terjadi pada semua divisi bisnis SRIL, yaitu benang (spinning), kain mentah (weaving), kain jadi (finishing), dan pakaian jadi (garmen).

Sebagai gambaran, per tahunnya, SRIL memiliki kapasitas produksi spinning sebanyak 1,15 juta bales benang, weaving 180 juta meter kain mentah, finishing 240 juta yard fabric, dan garmen 32-35 juta potong.

Saat ini, SRIL tengah dalam proses pengambilan keputusan untuk menambah kapasitas produksinya. Mulai dari besaran peningkatan kapasitas yang akan dijalankan hingga sistemnya, yaitu dengan mengakuisisi pabrik atau membangun pabrik baru. "Semoga semester I-2020 ini akan ada keputusannya," ucap Joy.

Oleh karena itu, untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, SRIL akan memaksimalkan penjualan di pasar yang ada, terutama Asia dan Amerika.

Baca Juga: Meski Dollar AS Melemah, SRIL Tetap Memacu Ekspor

Sebagai informasi, per September 2019, penjualan ekspor SRIL mencakup wilayah Asia sebesar 60,5%, Eropa 15,2% , Amerika Serikat dan Amerika Latin 13,6% , Uni Emirat Arab dan Afrika 10,5%, serta Australia 0,3%.

Dari segi bottom line, Sritex menargetkan laba bersih tahun ini bisa tumbuh 6%-8%. Angka ini lebih tinggi dari target pertumbuhan laba bersih SRIL tahun 2019 yang sebesar 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×