CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

USD anjlok di hadapan GBP


Kamis, 18 Juni 2015 / 20:46 WIB
USD anjlok di hadapan GBP


Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Dollar AS kali ini harus rela tertunduk di hadapan Poundsterling. Kontrasnya pernyataan antara Bank Sentral Inggris (BOE) dan Bank Sentral Amerika (The Fed) jadi faktor dominan melambungnya pasangan GBP/USD.

Mengacu Bloomberg, Kamis (18/6) pukul 18.30 WIB pairing GBP/USD naik tajam 0,57% ke level 1,5923

Alwi Assegaf, Research and Analyst PT SoeGee Futures, mengatakan melambungnya pairing GBP/USD dominan disebabkan oleh tren penguatan GBP. Adapun, menguatnya GBP dominan disebabkan oleh pernyataan Bank sentral Inggris (BOE) dalam rilis notulensi monetary policy statement (MPC) pada Rabu (17/6) yang memberikan optimisme soal kenaikan suku bunga Inggris karena melihat pertumbuhan upah yang meningkat.

“Tren penguatan GBP juga didukung oleh data-data ekonomi Inggris dalam dua hari terakhir yang cukup solid,” tambah Alwi.

Sedangkan USD justru kalah pamor karena Bank Sentral Amerika (The Fed) dalam pernyataannya seusai pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Kamis (18/6) dini hari justru memberikan pernyataan yang cukup dovish terkait rencana kenaikan suku bunganya.

“Apalagi The Fed juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS, hal ini makin meredupkan rencana kenaikan suku bunga The Fed,” imbuh Alwi.

Untuk Jumat (19/6) Alwi memprediksi pairing GBP/USD berpeluang koreksi. Ini terjadi apabila dollar AS mampu rebound jika data-data ekonomi AS yang dirilis pada Kamis (18/6) malam dapat menunjukkan hasil positif. Selain itu potensi koreksi juga terbuka karena GBP/USD sudah menguat tajam. “Potensi koreksi ada, namun tren pasangan GBP/USD masih bullish,” tambah Alwi.

Indikator teknikal bergerak sama kuat. Ini ditunjukkan oleh indikator relative strength index (RSI) yang berada di level 72, mendekati teritori jenuh beli (overbought). Stochastic yang berada di level 97, telah berada di teritori (overbought).

Sedangkan, secara pergerakan harga, pasangan GBP/USD bergerak di atas moving average (MA) 10 dan MA 55 mengkonfirmasi tren menguat (bullish) jangka pendek dan menengah. Sementara moving average convergence divergence (MACD) yang berada di area positif turut mendukung tren bullish.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×