Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Dollar Amerika Serikat sesaat kekurangan pamor. Otot mata uang yang kerap di panggil The Greenback ini mengendur akibat nada dovish (tidak sesuai ekspektasi pasar) yang dilontarkan oleh The Fed, seusai pertemuan FOMC, Kamis (18/6) dini hari.
Mengacu data Bloomberg, pada Kamis (18/6) pukul 14.26 WIB indeks mata uang Negara paman sam ini bertengger di level 94,088, turun 0,20%. Hal ini pun terlihat dari pairing EUR/USD pukul 14.37 WIB yang menanjak 0,24% ke level 1,1364.
Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menuturkan pernyataan Yellen yang bernada dovish perihal menjadi kunci pelemahan dollar AS. Adapun Yellen menyebut perekonomian AS belum memungkinkan untuk menaikkan suku bunga tahun ini.
“Tetapi perlu diingat The Fed dalam pernyataannya juga tetap mengindikasikan kenaikan suku bunganya pada tahun ini,” tambah Faisyal. Adapun, kenaikan suku bunga The Fed akan tergantung dari berbagai rilis data-data ekonomi AS selanjutnya.
Perlu diketahui Kamis (18/6) malam terdapat berbagai data ekonomi AS yang menjadi magnet pasar serta berpengaruh terhadap pergerakan dollar AS. Beberapa data ekonomi tersebut adalah data inflasi (CPI) per Mei 2015, data inflasi inti (core CPI), data klaim pengangguran mingguan (unemployment claims). Adapun sebagian data tersebut diprediksi akan memperoleh hasil positif.
“Kita lihat saja apakah data-data ekonomi tersebut terkorelasi dengan pernyataan The Fed sebelumnya,” tutup Faisyal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News