Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) bersiap melanjutkan ekspansi ke pasar luar negeri. Usai melebarkan sayap ke Singapura, emiten yang dikenal dengan branding Ultra Voucher ini menyasar sejumlah negara di Asia Tenggara.
Direktur Ultra Voucher, Riky Boy Permata, mengungkapkan pihaknya sudah melakukan riset ke beberapa negara. Hanya saja, Ultra Voucher akan cermat dalam merealisasikan ekspansi, sehingga tidak terburu-buru merambah pasar negara lain di awal tahun ini.
"Berikutnya (ekspansi) ke negara mana, opsi sudah ada, tapi kami riset dan mau terukur. Sembari membangun apa yang sudah kami mulai di Singapura," ujar Riky saat ditemui Kontan.co.id di acara Ultra Merchant Day, Senin (9/1).
Baca Juga: RUPSLB Trimegah Karya (UVCR) Ubah Susunan Komisaris, Siapkan Ekspansi di 2023
Adapun, pada November 2022 Ultra Voucher masuk ke pasar Singapura dengan menggandeng CapitaLand Group dan Grab Singapore. Saat ini Ultra Voucher terus memperluas ekosistem dengan mengembangkan merchant dan layanan.
Pengembangan ekosistem ini dimaksudkan agar Ultra Voucher bisa melayani konsumen WNI di Singapura maupun warga Singapura yang datang ke Indonesia. Riky bilang, strategi bisnis di Singapura akan menjadi acuan ekspansi di negara lainnya.
"Kami akan go international dan menunjukkan Ultra Voucher bisa diaplikasikan, baik bagi market Indonesia di negara lain, maupun memberikan solusi untuk market di negara tersebut," imbuh Riky.
Berbarengan dengan ekspansi ke luar negeri, Ultra Voucher juga akan memperluas pasar di dalam negeri ke kota-kota besar di luar Pulau Jawa dan kota tier dua. Saat ini, sekitar 50% pasar Ultra Voucher masih dominan di wilayah Jabodetabek.
Baca Juga: Ultra Voucher (UVCR) Ekspansi ke Singapura, Gandeng Group CapitaLand dan Grab
Selain menambah merchant, Ultra Voucher menggenjot strategi marketing digital. Ultra Voucher menambah kemitraan aplikasi, termasuk dengan mobile banking seperti BCA. "Jadi aktif user pasti naik. Karena selain dari aplikasi Ultra Voucher, kami juga live dari berbagai macam channel," imbuh Riky.
Riky belum membeberkan proyeksi kinerja keuangan dan belanja modal (capex) Ultra Voucher untuk tahun ini. Dia hanya menyampaikan, dengan ekosistem teknologi yang sudah dimiliki, capex yang diperlukan tidak terlalu besar.
Secara bersamaan, Ultra Voucher bakal mengontrol biaya secara terukur. Sehingga pertumbuhan pendapatan bisa lebih signifikan mendongkrak perolehan laba. Riky pun optimistis, pada tahun ini Ultra Voucher bisa menjaga tren pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.
"Kami percaya diri penghasilan dan profit akan naik. Bisnis Ultra Voucher menarik, bukan hanya dari sisi masyarakat yang menggunakan untuk kebutuhan belanja, tapi juga dari sudut pandang investor," ujar Riky.
Baca Juga: Trimegah Karya (UCVR) Optimistis Target Pendapatan Rp1,3 Triliun Tercapai Akhir 2022
Untuk kinerja pada tahun 2022 lalu, Direktur Utama Ultra Voucher, Hady Kuswanto sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan yang signifikan. Penjualan Ultra Voucher di 2022 ditaksir tumbuh 30% dibandingkan 2021, sedangkan laba bersih diproyeksikan melonjak 82% secara tahunan.
Estimasi penjualan Ultra Voucher di akhir tahun 2022 lalu menembus Rp 1,22 triliun dengan laba bersih sekitar Rp 10,13 miliar. Ultra Voucher mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 4,93 miliar untuk pembelian aset berupa software, bangunan, mesin, dan peralatan.
"Belanja modal atas total budget 2022 sebagian dialokasikan untuk investasi ke ASEAN dan fokus dalam pengembangan produk dan aplikasi Ultra Voucher," tandas Hady.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News