Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Usai melaksanakan reverse stock, PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) akan memulai melakukan usaha-usaha untuk merestrukturisasi utang perseroan. Direktur dan investor relations UNSP, Andi W. Setianto bilang perseroan bakalan berfokus untuk mengurangi beban bunga yang menjerat perseroan.
"Kami akan menyelesaikan restrukturisasi secepatnya, dengan reverse stock ini kami berjanji akan menyelesaikan utang" kata Andi, Senin (20/2)
Andi bilang saat ini biaya bunga mereka mencapai Rp 600 miliar per tahunnya. Dengan restrukturisasi ini, Andi berharap perseroan dapat mengurangi 50% dari jumlah biaya bunga atau sekitar Rp 350 miliar.
Meski demikian, Andi mengaku bahwa perseroan masih membicarakan mengenai rencana perseroan terkait dengan penambahan permodalan.
Yang jelas, nantinya, penambahan permodalan akan segera mereka lakukan meski skemanya masih dalam pembicaraan. Andi bilang opsi seperti right issue dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non HMETD) masih akan menjadi pertimbangan perseroan.
Saat ini perseroan masih terlilit utang di beberapa tempat. Dari pembukuan perseroan per 30 September 2016 yang lalu, perseroan masih meninggalkan utang sebesar Rp 9,1 triliun. Pinjaman terbesar perseroan berasal dari Credit Suisse Cabang Singapura sebesar Rp 5,49 triliun.
Sementara itu, dilihat dari jangka waktunya, utang yang jatuh tempo dalam jangka waktu 1 tahun sebesar Rp 5,3 triliun, Sementara itu, sisanya merupakan utang jangka panjang perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News