Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode Juli 2020 menjadi berkah tersendiri bagi pemegang saham tanah air. Pasalnya, sejumlah emiten memutuskan untuk menebar dividennya di bulan ketujuh 2020 ini, setelah sebelumnya menunda RUPS dan menunda keputusan pembagian dividen akibat pandemi Covid-19.
Kontan.co.id mencatat, terdapat sekitar 40 emiten yang mencatatkan tanggal cum date pada Juli 2020 ini.
Baca Juga: Selain vaksin corona, sentimen ini yang akan menyetir IHSG hingga akhir tahun
Nah, biasanya masa pembagian dividen akan jatuh sebelum bulan Mei, yakni di periode April. Biasanya, para investor akan menjual sahamnya (profit taking) di periode Mei sehingga muncullah istilah 'sell in May and go away’.
Dengan adanya pergeseran jadwal pembayaran dividen di periode Juli, apakah asumsi sell in August akan terjadi dan menggantikan sell in May?
Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso mengatakan, terlepas dari sentimen pergeseran jadwal pembagian dividen, siklus pelemahan IHSG di bulan Agustus memang cukup sering terjadi dari probabilitas selama 10 tahun terakhir ini. Hal tersebut terjadi karena adanya profit taking dan optimasi portofolio para investor sebelum berakhirnya kuartal ketiga.
Aria tidak menampik, biasanya setelah musim pembagian dividen, maka pasar agak sepi dari pemberitaan yang mempengaruhi psikologis pasar secara signifikan. Pelaku pasar pun cenderung menunggu laporan kinerja kuartalan.
Baca Juga: IHSG turun tipis 0,09% pada perdagangan Rabu (22/7), ini pemicunya menurut analis
“Kemungkinan pasar agak ragu untuk pemulihan kinerja emiten dengan hasil kinerja semester pertama,” ujar Aria kepada Kontan.co.id, Rabu (22/7).