Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Dihubungi secara terpisah, Kepala Riset Trimegah Sekuritas Sebastian Tobing mengatakan, aksi jual oleh investor sudah terjadi sejak awal tahun, yakni di bulan Februari. Hal ini karena sikap antisipatif investor terhadap berita menyebarnya Covid-19 sudah menyebar di wilayah China sejak awal tahun.
“Tahun ini aksi sell sudah terjadi, yakni di Februari. Di China ‘kan Covid-19 sudah heboh sejak Januari,” ujar Sebastian kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: IHSG melemah 0,09% ke 5.110 di akhir perdagangan Rabu (22/7), asing lepas saham BBRI
Melansir data Bloomberg, sepanjang periode Januari-Maret 2020 investor asing terus melakukan aksi jual bersih. Net sell asing di Januari 2020 mencapai Rp 1,85 triliun, net sell asing di Februari 2020 mencapai Rp 17,21 miliar, sementara net sell asing di periode Maret 2020 mencapai Rp 308,94 miliar.
Aria memprediksi, sepinya pasar dan sikap wait and see pelaku pasar akan berdampak pada pelemahan IHSG pada Agustus mendatang. Dus, proyeksi dia IHSG berpotensi untuk terkoreksi hingga mencapai di kisaran 4.850 bulan depan.
Hanya saja, dalam waktu dekat kabar yang dinantikan pasar adalah kepastian berhasilnya temuan vaksin Covid-19 serta distribusinya secara meluas. Sehingga secara piskologis akan menunjang pemulihan bisnis di berbagai sektor.
Baca Juga: Saat IHSG menguat, saham-saham ini banyak diobral asing pada sesi I, Rabu (22/7)
Sementara Sebastian memprediksi IHSG berpotensi melanjutkan rally penguatan di Agustus asalkan tidak adanya pemberlakuan lockdown kembali oleh pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News