kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai IPO, Surya Pertiwi siap menambah kapasitas


Selasa, 15 Mei 2018 / 08:29 WIB
Usai IPO, Surya Pertiwi siap menambah kapasitas
ILUSTRASI. Penawaran Saham PT Surya Pertiwi


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Pertiwi Tbk resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin. Melalui initial public offering (IPO) tersebut, emiten berkode saham SPTO ini menerbitkan 700 juta saham baru atau 26% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Jumlah IPO ini termasuk saham yang ditawarkan kepada karyawan melalui program employee stock allocation (ESA). Ditawarkan dengan harga Rp 1.160 per saham, SPTO berhasil meraup dana IPO senilai Rp 812 miliar, sebelum dikurangi biaya emisi.

Emiten perdagangan dan agen tunggal saniter dan fitting merek TOTO ini menyatakan, selama penawaran umum pada 4-8 Mei, respons publik sangat positif. Saham SPTO mengalami kelebihan permintaan hingga 38 kali.

Dalam keterangan resminya, kemarin, Presiden Direktur SPTO Tjahjono Alim mengemukakan, dana IPO akan digunakan untuk memperbaiki struktur modal melalui pelunasan utang dan belanja modal. SPTO juga akan memakai dana IPO untuk menambah kapasitas produksi anak usahanya, PT Surya Pertiwi Nusantara, di Surabaya, sebanyak dua lini produksi hingga 2020. Selain itu, emiten ini akan menggunakan dana IPO untuk modal kerja.

Direktur SPTO Irene Hamidjaja mengungkapkan, pihaknya juga akan menggunakan 61% dana IPO untuk membayar utang. Adapun penambahan lini produksi pabrik Surya Pertiwi Nusantara baru dilakukan tahun depan.

Dalam jangka panjang, kapasitas SPTO ditargetkan mencapai 5 juta unit. "Tahun ini kapasitas produksi Surya Pertiwi Nusantara 500.000 unit, penambahan dua lini produksi dilakukan bertahap, satu lini di 2019 dan satu lini lagi di 2020," ungkap Irene.

Sisa dana IPO setelah pembayaran utang tidak akan seluruhnya digunakan untuk pengembangan lini produksi. Sebab pabrik Surya Pertiwi Nusantara merupakan usaha patungan antara SPTO dan Surya Toto Indonesia. Tahun ini, SPTO menargetkan pendapatan Rp 2 triliun dan laba lebih dari Rp 200 miliar.

Saat ini SPTO memiliki pangsa pasar 51% di industri saniter, dengan jaringan distribusi meliputi 14 kota besar, selain Jakarta dan Surabaya. Penjualan SPTO utamanya ditopang produk keperluan kamar mandi merek TOTO dengan kontribusi 90%.

Harga saham SPTO kemarin ditutup naik 2,59% menjadi Rp 1.190 per saham. Kenaikan harga SPTO di hari pertama perdagangan tak setinggi emiten baru lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×