kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Usai IPO, Emdeki Utama ngebut ekspansi


Senin, 25 September 2017 / 10:42 WIB
Usai IPO, Emdeki Utama ngebut ekspansi


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) akan memulai ekspansi usai menginjakkan kaki di Bursa Efek Indonesia, Senin (25/9). Perusahaan akan menggunakan sekitar 73,91% dana yang diperoleh saat IPO ini untuk belanja modal.

Belanja modal tersebut akan dialokasikan sebesar 48,96% untuk pembangunan pabrik high grade silica alloy dan 24,95% akan digunakan untuk membuat pabrik carbide desulphuriser. Pembangunan pabrik ini merupakan salah satu langkah MDKI untuk melakukan diversifikasi usaha.

"Kami akan melakukan diversifikasi ke dua produk baru dengan membangun dua pabrik, turunan karbit. Kami juga akan mempertahankan komposisi yang lama," kata Hiskak Secakusuma, Direktur Utama MDKI, dalam gelaran IPO, Senin (25/9).

Seperti pabrik MDKI yang lain, pabrik ini rencananya akan beroperasi di wilayah Gresik, Jawa Timur. Nantinya, pembangunan pabrik high grade silica alloy akan menelan pendanaan sekitar Rp 80 miliar-Rp 90 miliar. Sedangkan pembangunan pabrik desulphuriser membutuhkan pendanaan sekitar Rp 44 miliar.

Pabrik ini masing-masing akan menghasilkan high grade silica alloy sebesar 6.500 ton per tahun dan desulphuriser sebesar 6.000 ton per tahun. Kedua produk tersebut merupakan bahan aditif yang digunakan untuk industri baja. 

Hingga saat ini, industri baja nasional menggunakan substitusi untuk carbide desulphuriser dan mengandalkan impor untuk high grade silica alloy. Makanya, MDKI melihat kesempatan dari hal ini.

Upaya diversifikasi, kata Hiskak, juga menjadi salah satu upaya MDKI untuk memperkuat pertumbuhan penjualan mengingat jika mereka hanya berpegang pada core bussiness MDKI saja, yakni produksi kalsium karbida, maka per tahunnya, emiten tak bisa mencatatkan pertumbuhan double digit.

Pada tahun 2016 yang lalu, volume produksi MDKI mencapai 21.185 metrik ton dengan volume penjualan 21.169 metrik ton. Penjualan tahun lalu seluruhnya diserap oleh pasar domestik dengan pelanggan sebagian besar berasal dari industri gas dan ferronickel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×