kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai IPO, Distribusi Voucher Nusantara akuisisi Pawoon


Sabtu, 08 Desember 2018 / 14:05 WIB
Usai IPO, Distribusi Voucher Nusantara akuisisi Pawoon


Reporter: Avanty Nurdiana, Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai melakukan penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO), PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) tidak mau berlama-lama untuk segera ekspansi. Pada Kamis (6/12), DIVA mengumumkan pembelian 30% saham startup penyedia sistem kasir, Pawoon. Investasi ini merupakan bagian ekspansi DIVA ke Asia Tenggara.

Direktur DIVA Dian Kurniadi menambahkan, pertumbuhan Pawoon, melonjak 28 kali lipat selama 24 bulan terakhir. Ini artinya pertumbuhan bulanan 20% dalam empat bulan terakhir. "Pawoon menawarkan ekspansi bisnis yang menarik dan pertumbuhan potensial bagi DIVA," kata dia dalam rilis, Kamis (6/12).

Sejumlah merek lokal terkenal telah menjadi klien Pawoon diantaranya Go-Pay, Geprek Bensu, Dum Dum Thai Tea, Bakso Lapangan Tembak, dan lainnya.

Dana IPO


"Melalui investasi ini, kami membuka potensi UKM maupun perusahaan besar dalam industri makanan dan minuman," jelas Dian. Layanan jasa digital untuk makanan dan minuman dipilih DIVA lantaran potensi bisnis yang besar.

"Tahun 2015–2035, DIVA akan memasuki pasar yang memperoleh nilai perputaran tahunan hingga Rp 27,5 triliun setara dengan US$ 1,83 miliar di Jakarta saja. Dengan potensi pendapatan pajak restoran tahun lalu sebesar Rp 2,75 triliun," papar Dian. Namun, DIVA tidak menjelaskan berapa nilai investasi di Pawoon.

Tapi yang jelas ekspansi ini merupakan bagian dari IPO DIVA. Perusahaan ini telah melego 214,28 juta saham setara dengan 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh di harga Rp 2.950 per saham. Dus, emiten ini telah memperoleh dana IPO Rp 632,14 miliar.

Dana hasil IPO DIVA digunakan untuk peningkatan modal kerja, misalnya pembelian persediaan barang dagang sebesar 55%. DIVA juga menggunakan 40% dana IPO untuk investasi teknologi informasi seperti membeli hardware dan software, pengembangan aplikasi, dan penguatan infrastruktur jaringan distribusi. Sisanya, untuk pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia (SDM).

Raymod Loho Presiden Direktur DIVA mengatakan, tujuan utama DIVA adalah meningkatkan daya saing UMKM Hingga kini, jumlah UMKM telah menggunakan jasa dari DIVA mencapai 17.000 dan diharap jadi 19.000 di akhir tahun 2018.

DIVA berharap tahun depan, pendapatan menjadi Rp 2 triliun–Rp 3 triliun. Meningkat dari proyeksi akhir tahun ini Rp 1,1 triliun–Rp 1,2 triliun. DIVA juga berharap laba bersih naik 1.000% mencapai Rp 7 miliar–Rp 9 miliar di tahun ini. Sementara tahun depan targetnya lebih tinggi lagi yakni Rp 90 miliar–Rp 100 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×