kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Distribusi Voucher Nusantara (DIVA) berencana beli 30% saham Pawoon


Kamis, 06 Desember 2018 / 19:12 WIB
Distribusi Voucher Nusantara (DIVA) berencana beli 30% saham Pawoon
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham DIVA di BEI


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA), mengumumkan rencana untuk investasi sebesar 30% saham di Pawoon, sebuah aplikasi point of sales (POS) berbasis cloud.

Entitas anak PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) tersebut memandang investasi ini sebagai langkah strategis yang akan memposisikan Pawoon dan DIVA sebagai sweet spot atau titik tengah untuk mengakselerasi pertumbuhan eksponensial dan memasuki salah satu bisnis miliaran dollar di Asia Tenggara.

Ahmad Gadi, Pendiri dan CEO Pawoon mengatakan bahwa suntikan dana segar dari DIVA akan diarahkan untuk pengembangan produk serta mempercepat akuisisi merchant di penjuru negeri, dengan potensi jutaan bisnis. "Pawoon menyediakan segala yang dibutuhkan retailer untuk memulai, menjalankan, dan mengembangkan bisnisnya," tuturnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/12).

Ahmad juga menjelaskan bahwa pihaknya melayani bisnis dengan semua ukuran, dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan satu warung hingga perusahaan besar atau franchise dengan ratusan outlet.

"Bisnis ini, terutama bisnis yang lebih kecil, cenderung mengandalkan pena dan kertas serta metode konvensional lainnya, yang terbukti tidak mencukupi dan tidak efisien. Pawoon telah mencetak jumlah yang signifikan untuk bisnisnya, memperkenalkan merchants untuk menggunakan berbagai produk software lengkap dan solusi pembayaran digital seperti e-money. Merchants akan merasakan manfaat dari teknologi cloud dan ritel mutakhir untuk membantu mereka mencatat penjualan, menerima pembayaran non-tunai (cashless), mengelola inventaris dan memantau profil perilaku pelanggan (customer behaviour) di beberapa lokasi," tambahnya.

Lebih lanjut ia bilang, Pawoon mempunyai tujuan utama untuk membangun ekosistem yang lengkap bagi para pelaku bisnis, menyediakan tidak hanya sekadar software yang lengkap, namun juga membantu mereka untuk menyimpan, mengelola layanan pembayaran, menyediakan akses terhadap pendanaan, dan menyempurnakan supply chain mereka. "Inti dari seluruh aspek ini adalah data transaksional berjumlah besar, yang jika terorganisir akan membantu membangun nilai tambah terhadap perusahaan merchants," imbuhnya.

Sejak peluncuran produk pertamanya di 2015, aplikasi POS Pawoon telah digunakan oleh lebih dari 10.000 merchants, tersebar di lebih dari 200 kota di tanah air. Sejumlah merek lokal terkenal telah menjadi klien Pawoon di antaranya adalah Go-Pay, Geprek Bensu, Dum Dum Thai Tea, Bakso Lapangan Tembak, Mango Bomb, dan banyak lainnya.

Direktur DIVA Dian Kurniadi turut menambahkan bahwa dengan pertumbuhan eksponensial Pawoon, melonjak 28 kali lipat selama 24 bulan terakhir. Pertumbuhan bulanan 20% dalam empat bulan terakhir, Pawoon menawarkan ekspansi bisnis yang menarik dan pertumbuhan potensial untuk DIVA di luar tiga sektor yang saat ini mendukung bisnis DIVA.

"Sebagian besar pemain di industri food and beverage (F&B) adalah UKM, sehingga menjadikannya industri yang kompleks tetapi tidak dapat disangkal relevan dalam perekonomian Indonesia," lanjut Dian.

Dian juga mengungkapkan bahwa F&B dianggap sebagai salah satu yang paling menguntungkan dari sepuluh kelompok industri yang diprioritaskan oleh pemerintah Indonesia di bawah Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional Tahun 2015-2035.

"DIVA bertujuan untuk memasuki sebuah pasar yang memperoleh nilai perputaran tahunan hingga Rp 27,5 triliun atau setara dengan US$1,83 miliar. Hanya di Jakarta saja, diperkirakan dari Rp 2,75 triliun pendapatan pajak restoran di 2017," paparnya.

Lebih lanjut Dian bilang, melalui investasi ini, pihaknya membuka potensi UKM maupun perusahaan besar yang signifikan dalam industri F&B, dan mempercepat transformasi non-tunai dalam industri ini, memungkinkan sinergi bisnis unik yang sesuai sehingga pelaku bisnis F&B dapat menambah nilai bagi bisnis mereka dengan menjual berbagai produk digital untuk captive customers.

"Investasi ini sesuai dengan kebutuhan UKM untuk meningkatkan teknologi POS mereka sekaligus menitikberatkan pada layanan bundle dengan pembayaran yang dirancang untuk membantu seluruh operasi bisnis untuk berjalan lebih baik," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×