kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.580   -65,60   -0,76%
  • KOMPAS100 1.186   -11,69   -0,98%
  • LQ45 849   -10,54   -1,23%
  • ISSI 307   -1,76   -0,57%
  • IDX30 436   -3,70   -0,84%
  • IDXHIDIV20 509   -3,93   -0,77%
  • IDX80 133   -1,57   -1,17%
  • IDXV30 138   -0,67   -0,48%
  • IDXQ30 140   -1,04   -0,74%

Upaya Resi Gudang Menjadi Pilar Ketahanan Pangan


Kamis, 16 Desember 2021 / 16:00 WIB
Upaya Resi Gudang Menjadi Pilar Ketahanan Pangan
ILUSTRASI. Kemitraan berbasis resi gudang yang diinisiasi PT Kliring Berjangka Indonesia. Upaya Resi Gudang Menjadi Pilar Ketahanan Pangan


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Resi gudang sudah berjalan lebih dari 15 tahun kerap dilihat hanya berfungsi memenuhi kesejahteraan para petani dan pemilik komoditas. Namun, instrumen ini ekonom nilai juga bisa menjadi bagian untuk mendukung ketahanan pangan nasional, terutama dari sisi rantai pasok. 

Izza Mafruhah, Pengamat Ekonomi dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas Sebelas Maret Surakarta mengatakan dalam keterangan tertulis, Kamis (16/12),  resi gudang dapat membantu produksi berupa pembiayaan dan juga aspek penjagaan harga untuk menekan laju inflasi. 

Hal ini karena hasil pertanian adalah salah satu produk yang tergantung pada kondisi alam dan musim, dan tanaman pangan membutuhkan masa sekitar 3 sampai 4 bulan sekali panen. Pada saat panen raya jumlah produk melimpah sehingga harga turun sebaliknya pada masa tanam dan produksi harga tinggi dan menyebabkan fluktuasi harga. 

Salah satu alternatif dalam mengatasi fluktuasi harga  adalah dengan menyiapkan saluran distribusi yang menjaga ketersediaan barang sekaligus meredam fluktuasi harga agar tidak merugikan baik petani maupun konsumen, dan itu bisa dengan melalui sistem resi gudang. 

Baca Juga: Perbaiki infrastruktur, Bupati Jember targetkan perbaikan 1.000 km jalan

Izza mengatakan perlu upaya bersama dari para pemangku kepentingan, baik pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan juga media perlu melakukan kolaborasi untuk mengoptimalkan sistem resi gudang ini dalam mendukung ketahanan pangan. 

Beberapa upaya yang perlu dilakukan adalah, pertama,  melakukan sosialisasi tentang SRG, tujuan, aktivitas serta upaya yang dilakukannya termasuk dalam hal bantuan pembiayaan yang bisa diberikan kepada pelaku usaha. Langkah ini perlu dilakukan oleh pemerintah termasuk dengan menggandeng akademisi dan media. 

Kedua, meningkatkan kemudahan dan keterjangkauan akses pembiayaan kepada pihak petani dan pelaku usaha pertanian agar tidak terjebak pada pembiayaan illegal. 

Ketiga,  bekerjasama dengan pelaku usaha di bidang pemasaran agar mampu menyalurkan barang kebutuhan pangan dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. 

Baca Juga: Harga emas siang ini di Pegadaian, Jumat 19 November 2021

Keempat, melakukan pendekatan kepada pihak pemerintah khususnya dalam penjaminan pinjaman (government guarantee) terhadap petani dan UMKM terkait.  




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×