kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Upaya mengangkat harga platinum


Rabu, 02 September 2015 / 16:55 WIB
Upaya mengangkat harga platinum


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Di tengah pelemahan yang menyelimuti harga komoditas emas dan turunannya, harga platinum justru mendulang penguatan. Sebabnya, perusahaan-perusahaan tambang di Afrika Selatan sedang mengupayakan penggunaan platinum sebagai mata uang safe haven di kawasan Asia dan mitra dagangnya.

Mengutip Bloomberg, Rabu (3/9) pukul 14.20 WIB harga platinum kontrak pengiriman Oktober 2015 di bursa New York Mercantile Exchange merangkak naik 0,31% ke level US$ 1.011,60 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir pun harga platinum sudah melambung 3,20%.

Ibrahim, Analis dan Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka menuturkan sebagai salah satu produsen utama platinum di dunia, apa yang tengah diupayakan oleh Afrika Selatan jelas memicu terangkatnya harga platinum. Walau saat ini hal tersebut masih berupa rencana dan masih menanti persetujuan dari pemerintah dan bank sentral Afrika Selatan.

“Hal ini merupakan bagian dari strategi untuk menyelamatkan harga dan dengan adanya rencana ini harga terlihat mendapatkan tenaganya,” jelas Ibrahim. Sebabnya, rencana ini nantinya tidak hanya akan berlaku di Afrika Selatan tapi juga bagi para mitra dagangnya yang dikenal dengan istilah BRICs yang terdiri dari gabungan negara Brazil, Rusia, India dan China.

Salah satu perusahaan yang bersuara lantang dalam hal ini adalah Lonmin Plc, perusahaan tambang platinum terbesar ketiga di dunia asal Afrika Selatan. Adapun yang didesak Lonmin adalah untuk mendukung segera disahkannya undang-undang ketat mengenai emisi kendaraan serta adopsi logam platinum sebagai mata uang safe haven di kawasan dagang Afrika Selatan dan BRICs.

Menurut Ibrahim, “Gabungan ini cukup besar pengaruhnya pada pasar dunia, apalagi jika nantinya bisa mempengaruhi harga pasar yang bermata uang USD,” katanya. Perlu diingat, Afrika Selatan merupakan pemegang 70% pasokan platinum global.

Jika nantinya Afrika Selatan dan BRICs menerapkan aturan ketat soal emisi kendaraan maka secara tidak langsung ini akan mendorong peningkatan penggunaan platinum untuk catalytic converter kendaraan. “Di tengah buruknya aktivitas manufaktur baik China dan Amerika Serikat memang perlu strategi baru seperti ini sehingga harga bisa diselamatkan,” papar Ibrahim.

Walaupun data manufaktur AS Agustus 2015 merosot dari 52,7 menjadi 51,1. Namun data penjualan kendaraan yang dirilis oleh Autodata. Corp Agustus 2015 menunjukkan peningkatan penjualan mobil menjadi 17,8 juta dari sebelumnya 17,6 juta.

Ini bisa ditangkap sebagai sinyal adanya harapan permintaan platinum untuk bahan baku kendaraan yang lebih baik. Sejalan dengan catatan stok platinum per 31 Agustus 2015 lalu yang terpantau di Commodity Exchange yakni total stok 125.588 ton atau masih di bawah stok rata-rata 30 harian yang berjumlah 126.269 ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×