Reporter: Harry Febrian | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. UOB Kay Hian (Hong Kong) Ltd resmi menguasai 3,1 miliar saham atau setara 10% saham PT Bhakti Investama (BHIT). UOB masuk BHIT lewat konversi surat utang ke saham senilai US$ 100 juta (Rp 900 miliar).
Surat utang yang dikuasai UOB berupa Tanda Bukti Utang Konversi Bhakti Investama Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap (TBUK). Proses transaksi berlangsung Kamis (12/1) pekan lalu.
Konversi dilaksanakan pada harga Rp 287,5 per saham. Dengan aksi ini, jumlah saham beredar BHIT bertambah menjadi 33,13 miliar saham. "Sehingga, nilai kapitalisasi pasar BHIT meningkat secara signifikan,” ujar Hary Tanoesoedibjo, Group President & CEO BHIT, dalam pernyataan tertulis ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (18/1).
UOB selama ini menggenggam TBUK senilai US$100 juta, setara 96,4% dari total TBUK, yang telah diterbitkan BHIT senilai US$ 103,74 juta.
Berdasarkan data RTI per 30 September 2011, UOB Kay Hian Private Ltd memiliki 1,80 miliar saham BHIT. Jumlah ini setara 6% dari total saham BHIT sebanyak 29,97 miliar saham. Jadi, UOB kini menguasai 4,97 miliar saham, atau setara 16% saham BHIT.
Hary mengklaim, pelaksanaan konversi TBUK membuat struktur permodalan BHIT semakin kuat, dengan kemampuan pendanaan semakin besar dalam mendukung ekspansi perusahaan. Alhasil, BHIT di masa mendatang diharapkan mampu bertumbuh lebih cepat dengan kinerja yang semakin membaik. "Kondisi ini diyakini akan semakin meningkatkan nilai perseroan,” kata Hary.
Per kuartal ketiga 2011, perusahaan investasi yang fokus menggarap bisnis media dan jasa keuangan ini mencatatkan pendapatan usaha Rp 5,65 triliun, tumbuh 12,54% daripada periode yang sama 2010. BHIT pun mencetak laba bersih Rp 869,33 miliar per kuartal ketiga tahun lalu. Jumlah itu meningkat 30,89% dari periode yang sama di 2010.
Harga saham BHIT kemarin ditutup merosot 3,57% menjadi Rp 270 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News