kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

UNVR sudah belanjakan capex Rp 1,25 triliun


Jumat, 21 Oktober 2016 / 20:19 WIB
UNVR sudah belanjakan capex Rp 1,25 triliun


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Demi memperkuat bisnis di segala lini, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah menyerap sekitar Rp 1,25 triliun belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga kuartal III 2016. Jumlah tersebut setara 62,5% dari dana belanja modal tahun ini sebesar Rp 2 triliun.

Sekretaris Perusahaan UNVR Sancoyo Antarikso menjelaskan, penggunaan belanaj modal tersebut salah satunya digunakan untuk penambahan kapasitas di sembilan pabrik yang dimiliki perusahaan. “Itu digunakan untuk ekstensi penambahan kapasitas dan kantor pusat kami yang pindah ke daerah Bumi Serpong Damai (BSD),” tuturnya di Jakarta, Jumat (20/10).

Sancoyo merinci, dana sebesar Rp 600 miliar digunakan untuk pembangunan head office. Lalu, sisa Rp 1,4 triliun dialokasikan untuk penambahan pabrik dan kabinet es krim.

Ia mengatakan, konsentrasi penambahan kapasitas khusus untuk produk-produk di lini bisnis kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh (home personal care) yang sepanjang semester pertama tahun ini penjualannya tumbuh 8%.

Namun, Sancoyo bilang, pihaknya belum memiliki outlook pertumbuhan untuk tahun ini. “Di first half year kami tumbuh 10,3%, di mana bila dibandingkan dengan full year 2015 sudah lebih baik. Tahun lalu kan kami cuma tumbuh full year 6%,” katanya.

Meski demikian, ia cukup optimisis untuk pertumbuhan bisnis pada tahun ini. Sancoyo menilai, akhir-akhir ini, ada perbaikan sedikit dari permintaan konsumen dibandingkan dengan  tahun sebelumnya.

“Pebaikannya memang tidak bisa tiba-tiba karena ini sesuai juga dengan makro. Contohnya pertumbuhan kredit tidak sampai 8%, NPL (kredit macet) juga naik terus. Tetapi semoga dengan tax amnesty yang diperkirakan sukses ini bisa mendorong bisnis kami,” papar Sancoyo.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×