Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Dengan suku bunga yang lebih rendah, daya beli masyarakat diperkirakan akan meningkat dan berdampak langsung pada konsumsi rumah tangga, termasuk produk-produk kebutuhan sehari-hari yang menjadi andalan UNVR.
"Penurunan suku bunga ini berpotensi memicu perbaikan di sektor konsumsi yang secara historis merupakan motor penggerak utama pertumbuhan UNVR," ujar Hendra kepada Kontan, Rabu (23/10).
Selain itu, strategi Unilever dalam berinovasi dan memperkenalkan produk-produk baru di segmen premium dan kebutuhan pokok dapat menjadi pendorong bagi peningkatan penjualan ke depannya, terutama jika didukung oleh peningkatan daya beli konsumen kelas menengah.
Baca Juga: Laba Unilever (UNVR) Tergerus 28,15% di Kuartal III, Manajemen Beberkan Penyebabnya
Fokus pada penguatan brand dan diversifikasi produk, serta efisiensi operasional juga akan membantu perusahaan mengatasi tekanan biaya dan persaingan di pasar.
"Dengan kebijakan ekonomi yang lebih kondusif, diikuti oleh upaya pemulihan daya beli masyarakat, UNVR berada dalam posisi yang baik untuk kembali menggenjot kinerjanya," terangnya.
Hendra merekomendasikan untuk buy saham UNVR dengan target harga Rp 2.630.
Baca Juga: Ini Penyebab Laba Unilever (UNVR) Tergerus 28,15% di Kuartal III
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menerangkan kepada Kontan, Rabu (23/10), bahwa saham UNVR secara teknikal berpotensi sedang berada di awal uptrend-nya.
William merekomendasikan untuk buy on weakness saham UNVR dengan support Rp 2.210 per saham dan resistance Rp 2.500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News