kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

UNVR kaji kembali kenaikan harga produknya


Rabu, 04 Juni 2014 / 17:07 WIB
UNVR kaji kembali kenaikan harga produknya
ILUSTRASI. Nonton Boruto Episode 282, Streaming Sub Indo Resmi Tersedia di iQIYI, Bstation, Viu


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tengah mengkaji akan adanya kenaikan harga jual produknya. Ini merupakan antisipasi perusahaan atas beberapa tekanan makro yang terjadi, salah satunya pelemahan rupiah.

"Selama musim Lebaran tidak akan kenaikan harga, kami upayakan tetap stabilize price. Tapi, kami akan lihat lagi seperti apa kondisinya setelah Lebaran nanti," jelas Maurits Lalisang, Presiden Direktur UNVR, (4/6).

Sebab, belakangan ini kinerja UNVR, khususnya dari segi beban pokok, terganggu dengan adanya fluktuasi rupiah. Misal, salah satu bahan baku produk UNVR adalah palm oil.

Bahan baku tersebut sebenarnya banyak berasal dari dalam negeri. Hanya saja, 50% dari keseluruhan pembelian bahan baku tersebut menggunakan kurs dollar AS, sehingga hal ini turut mempengaruhi bottom line perusahaan.

Tekanan seperti ini sudah terlihat sejak kuartal I tahun ini. Pada periode tersebut, UNVR harus puas dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 1,36 triliun. Jumlah laba itu merosot 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,43 triliun.

Sejatinya, merosotnya laba bukan karena penjualan yang mengempis. Penjualan bersih UNVR masih tumbuh 15,18% year on year (yoy) mencapai Rp 8,7 triliun.

Namun, penjualan itu tak mampu menopang kenaikan beban. Harga pokok penjualan UNVR naik 22,2% menjadi Rp 4,52 triliun. Hal itu membuat laba bruto UNVR hanya tumbuh 8,42% menjadi Rp 4,2 triliun.

Sebelumnya, manajemen juga telah mengeksekusi kenaikan harga. Bulan Maret lalu, harga produk UNVR dinaikkan sekitar 4% hingga 5%.
"Kedepan, kami akan terus evaluasi tentunya dengan segala inovasi dan cost efficiency yang bisa kami lakukan," pungkas Maurits.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×