Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) baru merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 180 miliar. Serapan capex itu baru sekitar 18% dari total kebutuhan 2014 yang sebesar Rp 1 triliun.
Sancoyo Antarikso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR mengatakan, belanja modal itu digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi di masing-masing lini bisnis perseroan. "Setiap tahun ada penambahan kapasitas produksi maupun distribusi seperti penambahan kabinet es krim," ujarnya, Kamis (8/5). Perseroan akan banyak menyerap belanja modal di pertengahan tahun.
UNVR masih mengandalkan kas internal untuk ekspansinya. Namun, mengingat posisi kas setara kas UNVR hanya Rp 387,87 miliar per akhir Maret 2014, perseroan juga membuka peluang untuk menarik pinjaman baru.
Sancoyo berharap, peningkatan kapasitas produksi ini mampu menggerakkan kinerja UNVR lebih baik lagi. Maklum, pada Kuartal I 2014, UNVR hanya memperoleh laba bersih sebesar Rp 1,36 triliun. Jumlah itu merosot 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,43 triliun.
Sejatinya, merosotnya laba bukan karena penjualan yang mengempis. Penjualan bersih UNVR masih tumbuh 15,18% year on year (yoy) mencapai Rp 8,7 triliun.
Namun, penjualan itu tak mampu menopang kenaikan beban. Harga pokok penjualan UNVR naik 22,2% menjadi Rp 4,52 triliun. Hal itu membuat laba bruto UNVR hanya tumbuh 8,42% menjadi Rp 4,2 triliun. Margin laba UNVR pun turun dari 18,8% menjadi 15,58%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News