Reporter: Anna Suci Perwitasari, Harris Hadinata | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rencana PT United Tractors Tbk (UNTR) menambah tambang batubara segera terealisasi. Perusahaan yang selama ini dikenal sebagai distributor alat berat bermerek Komatsu itu, bakal merampungkan akuisisi tambang batubara di akhir bulan ini.
Tambang batubara tersebut berlokasi di Kalimantan Tengah. "Kami akan mengumumkan hasil akuisisi ini sekitar dua hingga tiga minggu lagi," kata Gidion Hasan, Direktur Keuangan UNTR, Senin (4/7).
UNTR membidik tambang batubara yang belum beroperasi dan belum berproduksi alias greenfield. Cadangan batubara di tambang tersebut diperkirakan 50 juta ton. "Kadar kalori batubara di tambang yang kami incar tersebut antara 5.800 hingga 6.500 kilo kalori," jelas Gidion.
Dia belum ingin mengungkapkan besar dana yang dikeluarkan oleh anak usaha PT Astra Internasional Tbk (ASII) itu untuk memuluskan akuisisi. Namun sebelum ini, UNTR sempat menyatakan telah menyiapkan dana Rp 2,73 triliun untuk akuisisi tambang tersebut.
UNTR akan menggunakan dana hasil penerbitan saham baru (rights issue) pada April lalu. Melalui aksi korporasi tersebut, UNTR berhasil meraup Rp 6,07 triliun.
Produksi batubara
Gidion menjelaskan, UNTR tidak akan menggunakan seluruh dana hasil rights issue untuk menyelesaikan akuisisi tambang ini. "Kami juga melihat tambang yang lain. Dan kebutuhan dana akuisisi itu tidak untuk satu tambang saja," jelas dia.
Saat ini UNTR sudah memiliki dua tambang batubara yang berlokasi di Kalimantan. Kedua tambang itu adalah tambang yang berada di bawah bendera Dasa Eka Jasatama serta tambang Tuah Turangga Agung.
UNTR mengakuisisi tambang Dasa Eka yang berlokasi di Kalimantan Selatan tahun 2007. Cadangan batubara di tambang tersebut mencapai 16 juta ton. Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K Loebis mengungkapkan, saat ini kemampuan produksi tambang Dasa Eka sudah mencapai puncaknya, yakni sekitar 2,5 juta ton per tahun.
Sementara Tuah Turangga yang diakuisisi tahun 2008 memiliki cadangan 40 juta ton. Tambang ini baru mampu memproduksi batubara 1,5 juta ton per tahun, dari kapasitas total 2,5 juta ton per tahun.
Karena itu, UNTR tahun ini hanya menargetkan produksi batubara sebesar 4,5 juta ton dengan kadar kalori 5.800 kkal. "Karena yang diakuisisi masih greenfield, dibutuhkan paling tidak 10 bulan untuk mulai produksi, jadi tahun ini tidak ada kontribusi dari sana," jelas Sara.
Wakil Presiden Valbury Asia Futures Nico Omer Jonckheere menuturkan, akuisisi tambang batubara akan membawa dampak positif terhadap kinerja UNTR. "Bisa jadi ada opsi lain bagi UNTR untuk menumbuhkan pendapatan," jelas dia.
Budi Rustanto, analis Valbury Asia Securities, dalam risetnya menilai ekspansi UNTR tadi akan jadi salah satu katalis pertumbuhan perseroan tahun ini. Selain itu, pertumbuhan penjualan alat berat Komatsu dan pendapatan dari bisnis kontraktor pertambangan juga mendorong pertumbuhan perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News