kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

UNTR Percepat Diversifikasi Bisnis Non-Batubara, Cermati Rekomendasi Analis


Senin, 28 April 2025 / 10:29 WIB
UNTR Percepat Diversifikasi Bisnis Non-Batubara, Cermati Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Pengunjung memotret alat berat yang dipamerkan dalam Indonesia Energy & Engineering (IEE) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/9/2023). PT United Tractors Tbk (UNTR) mempercepat diversifikasi bisnis ke sektor non-batubara dengan membuka peluang melakukan akuisisi.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) terus mempercepat diversifikasi bisnis ke sektor non-batubara. Emiten Grup Astra ini membuka peluang untuk memperluas portofolio mineral, termasuk melalui akuisisi.

Direktur United Tractors, Iwan Hadiantoro, menyatakan bahwa UNTR fokus pada industri nikel, emas, tembaga, dan perak. Selain itu, perusahaan juga mempertimbangkan peluang di komoditas bauksit dan tengah mengkaji pengembangan lithium.

Saat ini, UNTR tengah menjajaki beberapa proyek tambang mineral, meskipun Iwan belum mengungkapkan detail proyek tersebut. 

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Gencarkan Ekspansi Tahun 2025 Ini, Cek Rekomendasi Analis

Ia memastikan, UNTR mengalokasikan anggaran tahunan sebesar US$ 500 juta hingga US$ 1 miliar untuk menambah portofolio di sektor mineral non-batubara.

Dalam beberapa tahun terakhir, UNTR cukup agresif melakukan akuisisi tambang mineral. Pada akhir 2023, melalui anak usaha PT Danusa Tambang Nusantara, UNTR mengakuisisi tambang nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, milik PT Stargate Pacific Resources dan PT Stargate Mineral Asia senilai Rp 3,22 triliun. 

 

Selain itu, UNTR juga membeli 19,99% saham Nickel Industries Limited, perusahaan tambang asal Australia. 

UNTR menargetkan pada 2030, pendapatan dari sektor terkait batubara dan non-batubara dapat berimbang, dengan kontribusi masing-masing sebesar 50%.

Baca Juga: Kinerja Emiten Bahan Kimia Cenderung Loyo pada 2024, Cermati Rekomendasi Analis

UNTR juga fokus memperkuat bisnis pertambangan dan pengolahan nikel. Iwan menjelaskan bahwa saat ini UNTR tengah membangun fasilitas smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) di tambang Stargate, Konawe Utara. 

Saat ini, produksi tambang tersebut masih relatif kecil, dengan realisasi 1,9 juta ton ore nikel pada 2024. Smelter RKEF ditargetkan beroperasi pada 2027 dengan kapasitas produksi nickel pig iron (NPI) sebesar 13.000 ton per tahun. 

Setelah smelter beroperasi, produksi tambang Stargate diproyeksikan meningkat menjadi 3 juta ton ore nikel per tahun.

Baca Juga: Indika Energy (INDY) Pacu Lini Bisnis Non-Batubara

Selain membangun smelter RKEF, UNTR juga tengah melakukan studi kelayakan untuk pembangunan smelter High Pressure Acid Leach (HPAL) di wilayah yang sama, yang ditargetkan rampung pada 2025.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×