Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) menahan ekspansi di bisnis batubara. Perseroan bahkan memangkas target penjualan batubara sampai 50% dari realisasi penjualan tahun lalu.
Gidion Hasan, Direktur Utama UNTR mengatakan, tahun lalu, perseroan berhasil menjual 6 juta ton batubara. Namun, tahun ini volume penjualan batubara UNTR hanya ditargetkan sebesar 3 juta ton.
"Sektor pertambangan batubara cukup berat. Harga batubara belum kondusif. Sehingga dengan harga saat ini, mungkin penjualannya akan turun 50% dari tahun lalu," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/4).
Produksi batubara itu akan berasal dari tiga tambang UNTR, yakni PT Asmin Bara Bronang (ABB), PT Turangga Agung (TTA), dan PT Duta Nurcahya (DN). Ia bilang, TTA dan DN akan berproduksi dengan skala paling minimal. Sementara dari tambang Asmin, UNTR berharap bisa menjual 2 juta ton batu bara.
Sampai bulan Februari, UNTR baru menjual 1,22 juta ton batubara, stagnan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dalam dua bulan pertama, anak usaha UNTR, PT Pamapersada Nusantara hanya berhasil mencapai volume ekstraksi batubara sebesar 16,2 juta ton.
Jumlah itu turun dari periode sama tahun lalu yang masih sebanyak 18,1 juta ton. Sementara volume pengupasan tanah (overburden removal) Pama di dua bulan pertama tahun ini turun menjadi 109,1 juta bank cubic meter (bcm) dari sebelumnya 132,6 juta bcm.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News