Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Anak usaha Grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR) membuka kemungkinan untuk merambah bisnis baru di luar distribusi alat berat dan pertambangan batubara.
Djoko Pranoto, Presiden Direktur UNTR menyatakan, pihaknya tengah menjajaki kemungkinan untuk menggarap bisnis mineral seperti pertambangan nikel dan pembangkit listrik mulut tambang (mine mouth).
Dua bisnis ini, dinilai UNTR, memiliki prospek yang bagus. "Tapi tentunya kita harus pelajari dulu lebih lanjut terutama untuk masuk ke nikel karena kita diwajibkan membangun smelter oleh pemerintah," kata Djoko dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (17/9).
Pun demikian dengan bisnis pembangkit listrik, UNTR merasa memiliki kemampuan yang memadai untuk menggarap bisnis ini. Maklum, bisnis ini sangat dekat dengan ladang usaha UNTR saat ini di pertambangan batubara.
Meski begitu, Djoko enggan menjelaskan kapan UNTR akan mulai merealisasikan niat untuk masuk ke bisnis nikel dan pembangkit listrik mulut tambang.
Djoko bilang, saat ini, UNTR akan terlebih dahulu fokus untuk mengembangkan bisnis pertambangan batubara. UNTR sudah memiliki empat konsesi batubara yang sudah berproduksi, yakni PT Prima Multi Mineral (PMM), PT Asmin Bara Bronang (ABB), PT Turangga Agung (TTA), dan PT Duta Nurcahya (DN).
Hingga Juli 2014, keempat tambang itu sudah menjual batubara sebanhak 3,72 juta ton, alias naik 51% year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu yang 2,46 juta ton.
Dari sisi kinerja keuangan, UNTR sudah membukukan pendapatan bersih Rp 27,53 triliun hingga semester I 2014, dibandingkan periode sama 2013 yang senilai Rp 24,9 triliun. Sementara laba bersih UNTR di paruh pertama 2014 tercatat Rp 3,28 triliun, dibandingkan Januari-Juni 2013 yang senilai Rp 2,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News