Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) semakin memantapkan niatnya masuk ke proyek power plan dengan mengikuti dua tender pembangunan PLTU. "Kita ikut dua tender pembangkit listrik di mulut tambang di Riau dan Sumatera Selatan," kata Direktur Keuangan UNTR Gidion Hasan di Jakarta, Senin (2/5).
Menurut Gidion nilai satu proyek PLTU tersebut mencapai US$ 1 miliar. UNTR masuk ke proyek PLTU tersebut melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara.
Untuk proyek PLTU di Riau, UNTR mengikuti konsorsium bersama PT Bukit Asam (PTBA) dan Lanko yang merupakan perusahaan asal India. Gidion menjelaskan jika di proyek ini, porsi UNTR hanya kecil karena mayoritas dikendalikan PTBA.
Sebelumnya Direktur Utama PTBA sempat menyebut jika PTBA punya 55% sedangkan Lanko sekitar 20% dan sisanya dimiliki oleh UNTR. PLTU ini berada di Pranap Riau dengan kapasitas 2x300 megawatt (MW).
Jika berhasil mendapatkan tender dari PLN tersebut, PTBA akan mendanai porsinya dari kas internal perusahaannya. Nah, rencananya Pama pun yang akan menjadi kontraktor di proyek tersebut, sementara PTBA bertindak sebagai pemasok batubara bagi PLTU tersebut.
Sementara untuk PLTU di Sumatera Selatan, UNTR akan tergabung bersama Wika. Tapi tampaknya gabungan konsorsium di proyek ini juga diisi oleh perusahaan asing. Sayangnya Gidion enggan menyebutkannya. Sementara untuk komposisi kepemilikan pun Gidion masih enggan berbagi. "Yang jelas kita minoritas," tambahnya.
Kedua proyek ini masih dalam proses tender. "Masih jauh prosesnya tapi kita memang sudah lolos PQ," lanjut Gidion.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
