kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

UNSP targetkan produksi CPO tumbuh 20%


Rabu, 15 April 2015 / 19:02 WIB
UNSP targetkan produksi CPO tumbuh 20%
ILUSTRASI. BMKG meramalkan cuaca besok Sabtu (4/11) di Yogyakarta bakal cerah berawan hingga hujan ringan


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) berusaha memperbaiki laporan keuangannya. Salah satu cara yang ditempuh adalah terus meningkatkan produktivitas lahannya. Tahun ini, UNSP menargetkan pertambahan produksi kelapa sawit sekitar 20%.

Sampai akhir 2014, UNSP memproduksi sekitar 240.000 ton Crude Palm Oil (CPO). Kemudian di tahun ini, UNSP merasa produksinya bisa mencapai 288.000 ton.

Pada tahun lalu, lahan sawit inti tertanam UNSP sebanyak 45.000 hektare. Lalu sawit plasmanya yakni 15.000 hektare. Secara keseluruhan, usia rata-rata tanaman UNSP adalah 15 tahun. Lebih lanjut, jumlah lahan tertanam karet UNSP yaitu 20.000 hektare.

Kemudian, peningkatan produktivitas pun busa dilakukan dengan melakukan penanaman secara rapat antara satu tumbuhan dengan tumbuhan lain. "Produktivitas lebih tinggi. Biaya per unit jadi rendah," ucap Direktur dan Investor Relation UNSP Andi W. Setianto, ketika ditemui wartawan, di kantornya, Rabu, (15/4).

Tak hanya berusaha meningkatkan produktivitas. Untuk menjaga keberlanjutan usaha perusahaan, UNSP juga terus menjaga komunikasi dengan kreditur. Pasalnya, UNSP memeluk utang jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini sebesar Rp 4,76 triliun.

Utang itu terdiri dari Rp 2,14 triliun kepada Credit Suisse AG cabang Singapura, Rp 2,07 triliun kepada Verdant Capital Pte Ltd, Rp 517,6 miliar kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), serta Rp 31,57 miliar kepada PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA).

Andi bilang, pihaknya akan terus melakukan negosiasi dengan Credit Suisse untuk memperpanjang tenor utang. Sementara utang kepada Verdant Capital merupakan milik anak usaha Agri International Resources Pte Ltd (APRIL). Pada 2012 lalu, UNSP mendivestasi 6 anak usaha yang bernaung di APRIL. Namun hingga kini, seluruh prosesnya belum juga rampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×