Reporter: Abdul Wahid Fauzi | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 64,4 miliar pada kuartal satu 2010. Kondisi ini kontras dengan rugi bersih Rp 129,9 miliar yang diderita perusahaan perkebunan ini pada periode sama 2009.
Pencapaian ini ditopang oleh pendapatan UNSP yang meningkat 20,27% menjadi Rp 552,8 miliar. Pemicunya adalah membaiknya penjualan karet dan kelapa sawit.
Penjualan karet UNSP pada tiga bulan pertama tahun ini melonjak 87,16% dari Rp 120,19 miliar menjadi Rp 224,95 miliar. Sementara, penjualan minyak sawit mentah (CPO) meningkat 17,3% menjadi Rp 414,95 miliar. Kemudian, penjualan tandan buah segar UNSP naik 9,2% menjadi Rp 49,9 miliar.
"Kenaikan produksi akibat adanya lahan baru yang sudah menghasilkan, juga menjadi penopang perbaikan kinerja," kata Harry M. Nadir, Direktur Keuangan UNSP, kepada KONTAN, kemarin. Tapi, dia tidak menyebutkan jumlah kenaikan produksinya.
Di sisi lain, UNSP mencatatkan laba usaha sebesar Rp 151,3 miliar atau meningkat 40,3% dari kuartal satu 2009. Namun, beban usahanya membengkak 78,80% menjadi Rp 67,75 miliar. UNSP juga membukukan laba kurs Rp 46,5 miliar. Padahal, periode sebelumnya., mereka menderita rugi kurs mencapai Rp 140,97 miliar.
Sekedar tambahan informasi, manajemen UNSP menargetkan jika produksinya sesuai target, pendapatannya tahun ini bisa mencapai Rp 2,9 triliun. Target produksi CPO yang ingin diraih sebanyak 400.000 ton atau meningkat 45% dari produksi tahun lalu sebesar 275.000 ton.
Sedangkan produksi tandan buah segar (TBS) ditargetkan naik dari 1,15 juta ton menjadi 1,6 juta ton. Begitu pula dengan produksi karet, akan digenjot dari 21.700 ton menjadi 21.800 ton. Target ini akan tercapai jika UNSP berhasil mengakuisisi aset-aset Grup Domba Mas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News