kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Unjuk rasa di Hong Kong turut mendorong IHSG ke zona merah


Selasa, 13 Agustus 2019 / 17:40 WIB
Unjuk rasa di Hong Kong turut mendorong IHSG ke zona merah
ILUSTRASI. IHSG Bursa Efek Indonesia


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun 0,63% ke level 6.210,96 pada perdagangan Selasa (13/8). Terjadi aksi jual asing dengan nilai bersih di seluruh pasar Rp 1,03 triliun.

Analis OSO Sekuritas Soekarno Alatas mengatakan, penurunan IHSG ini disebabkan oleh aksi demonstrasi warga Hong Kong yang menolak Undang-undang (UU) Ektradisi. Para pengunjuk rasa di negara semi otonomi ini menutup salah satu bandara tersibuk di negara ini, yakni Bandara Hong Kong pada Senin (12/8).

Baca Juga: Indeks Pefindo25 punya penghuni baru, ini saham pilihan analis

“Ketegangan di sana pun belum mereda dan mulai memukul pasar keuangan. Bursa saham Asia mayoritas mencatatkan penurunan,” kata Soekarno, Selasa (13/8).  Pada perdagangan hari ini, indeks Hang Seng turun 2,10% ke 25.281,30 dan indeks Nikkei N225 turun 1,11% ke level 20.455,44. Begitu juga indeks Straits Times di Singapura turun 0,70% ke 3.146,73.

Untuk perdagangan Rabu (14/8), Soekarno memprediksi IHSG masih akan melemah dengan support di level 6.119 dan resistance di 6.224. Sentimen penurunan ini adalah dirilisnya data per Juli 2019 atas investasi aset tetap, produksi industri, dan penjualan retail China. “Data-data ini diramal akan menunjukkan hasil yang lebih rendah dari data yang dirilis sebelumnya,” ucap dia.

Baca Juga: IHSG turun lagi ke 6.210 pada akhir perdagangan Selasa (13/8)

Sentimen lainnya berasal dari lawan China dalam perang dagang, yakni Amerika Serikat (AS). Data inflasi AS yang bakal dikeluarkan besok diprediksi akan menunjukkan angka inflasi yang lebih tinggi dari sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×