kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

United Tractors (UNTR) masih mencari tambang emas baru


Senin, 26 Agustus 2019 / 16:34 WIB
United Tractors (UNTR) masih mencari tambang emas baru
ILUSTRASI. Stan UNTR di Perayaan HUT Astra


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhir 2018 silam PT United Tractors Tbk (UNTR), melalui anak usahanya PT Danusa Tambang Nusantara, resmi menjadi pemegang saham PT Agincourt Resources, pemilik tambang emas Martabe di Sumatra Utara.

Berdasarkan laporan perkembangan UNTR, per Juni 2019 total penjualan emas UNTR dari tambang emas Martabe, sebanyak 194.000 oz, sedangkan pendapatan bersih unit usaha itu sebesar Rp 3,6 triliun.

Saat ini jumlah cadangan emas yang ada di Tambang Martabe sebesar 4,5 juta oz. Sementara secara total tahun ini UNTR menargetkan mampu mengeduk emas sebanyak 350.000 oz sampai 400.000 oz.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) targetkan 40% pemasukan dari bisnis non batubara

Usai mengakuisisi tambang emas Matabe, UNTR sedang dalam proses mencari lahan tambang baru. Akan tetapi, Frans Kesuma, Presiden Direktur UNTR belum bisa memastikan kapan waktu pasti terkait pembukaan tambang emas baru.

Frans memaparkan, dalam mencari tambang emas baru banyak faktor yang diperhatikan baik dari faktor teknis maupun non teknis. ”Seperti misalnya apakah daerahnya masuk hutan lindung atau tidak,” ujar Frans Kesuma saat Public Expose Live 2019 di Bursa Efek Indonesia, Senin (26/8).

Selain itu, jumlah cadangan emas yang tersedia juga menjadi salah satu faktor pertimbangan. Kesediaan cadangan emas ini nantinya berpengaruh pada keberlanjutan tambang emas UNTR. “Jika tambangnya bagus tetapi cadangannya sedikit, itu bukan target kami,” lanjut Frans.

Baca Juga: Harga emas naik 11,98%, United Tractors (UNTR): Kami akan terus diversifikasi usaha

Terakhir, UNTR mengaku menghindari tambang emas yang terbuat dari tanah alluvial. Frans menuturkan, menambang emas di tanah alluvial tidak memerlukan proses yang rumit sehingga pada akhirnya dapat mengundang penambang ilegal untuk masuk.

“Untuk mendapatkan tambang dengan kriteria tersebut memerlukan waktu yang lama, tidak bisa satu tahun lalu membuka satu tambang emas” pungkas Frans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×