kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas naik 11,98%, United Tractors (UNTR): Kami akan terus diversifikasi usaha


Minggu, 04 Agustus 2019 / 17:02 WIB
Harga emas naik 11,98%, United Tractors (UNTR): Kami akan terus diversifikasi usaha


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya 25 basis poin. Berdasarkan data RTI, pembukaan perdagangan emas spot Jumat (2/8) naik ke level US$ 1.444,75 per ons troi. Kemudian ditutup dengan mengalami penurunan ke level US$ 1.437,10 per ons troi atau turun 0,55%. 

Kendati demikian, secara year to date kenaikan komoditas emas masih mencapai 11,98%.

Keputusan Federal Reserve bisa berdampak kepada emiten yang mengandalkan pendapatan dari komoditas emas, seperti Aneka Tambang Tbk (ANTM, anggota indeks Kompas100), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), atau PT Indika Energy Tbk (INDY, anggota indeks Kompas100) dan PT United Tractors Tbk (UNTR, anggota indeks Kompas100) yang terbilang baru masuk ke bisnis emas.

Baca Juga: Cucu usaha Astra ini raih kontrak PLTU di semester I-2019

Analis Jasa Utama Capital Chris Apriolony mengatakan kepada Kontan.co.id pada Jumat (2/8), perusahaan dengan komoditas emas masih menarik dan layak untuk di pertimbangkan. Sebab, efek kondisi ekonomi global yang tidak pasti seharusnya dapat kembali membuat emas mencetak kenaikan.

Buktinya, United Tractors mampu mencatatkan kenaikan pendapatan 11% sepanjang paruh pertama tahun ini. Kontribusi pendapatan di bisnis emas UNTR mampu mengimbangi penurunan pendapatan dari bisnis inti perusahaan, yakni penjualan alat berat. 

Tercatat, pendapatan bersih UNTR mencapai Rp 43,3 triliun, sedangkan paruh pertama tahun 2018 sebesar Rp 38,94 triliun.

Baca Juga: Para emiten batubara mendulang untung dari produksi batubara kokas

Sekadar informasi, UNTR memiliki beberapa unit bisnis. Antara lain mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan batubara, pertambangan emas, dan industri jasa konstruksi.

Sejalan dengan pendapatan, laba United Tractors juga meningkat tipis 2% menjadi Rp 5,6 triliun dari Rp 5,5 triliun pada periode yang sama tahun 2018.  Pertumbuhan laba didorong oleh kinerja unit bisnis kontraktor penambangan dan kontribusi pertambangan emas.

Investor Relations UNTR Ari Setiyawan mengatakan saat ini kontribusi unit usaha perusahaan masih lebih besar, salah satunya industri batubara thermal. Namun, penurunan di industri pertambangan batubara tentu menjadi tantangan berat yang dihadapi UNTR.

"Kami berharap bidang usaha non-batubara dapat mengompensasi sebagian penurunan di bidang usaha lain," ujar Ari kepada Kontan.co.id pada Sabtu (3/8).

Baca Juga: IHSG tergelincir di awal perdagangan hari ini




TERBARU

[X]
×