Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) berencana melakukan pembelian kembali alias buyback saham. Aksi korporasi ini akan digelar selama tiga bulan, yakni sejak 13 Juli sampai 12 Oktober 2022.
Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Rabu (13/7), anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini akan melakukan buyback tidak lebih dari 20% dan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal yang disetor.
Biaya pembelian kembali saham akan menggunakan kas internal yang direncanakan sebanyak-banyaknya sebesar Rp 5 triliun. Dus, buyback ini akan menurunkan aset dan ekuitas UNTR sebesar jumlah anggaran buyback tersebut.
Namun, UNTR berkeyakinan bahwa pelaksanaan buyback saham tidak akan memberikan dampak negatif yang material bagi kegiatan usaha dan pertumbuhan UNTR.
Baca Juga: Saham United Tractors (UNTR) Menguat 4,64% Usai Umumkan Rencana Buyback
Sebab, UNTR pada saat ini memiliki modal dan arus kas yang cukup untuk melakukan dan membiayai seluruh kegiatan usaha, kegiatan pengembangan usaha, kegiatan operasional serta pembelian kembali saham.
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, pertimbangan UNTR melakukan aksi buyback adalah untuk memberikan manfaat kepada pemegang saham, selain melalui pembayaran dividen.
Hal ini dimungkinkan karena kondisi keuangan UNTR sangat sehat, sehingga buyback ini tidak akan mengganggu modal kerja untuk membiayai kegiatan usaha.
Sara mengamini, ada benarnya bahwa harga saham UNTR saat ini agak undervalued. Padahal, kinerja konstituen Indeks Kompas100 ini cukup positif, bahkan melebihi kondisi sebelum pandemi Covid-19.
“Jadi diharapkan melalui buyback ini dapat membantu memperbaiki valuasinya,” terang Sara kepada Kontan.co.id, Rabu (13/7).
Baca Juga: Siapkan Dana Rp 5 Triliun, United Tractors (UNTR) Siap Buyback Saham
Asal tahu, UNTR berhasil membukukan kinerja solid sepanjang tiga bulan pertama 2022. Emiten penjual alat berat Komatsu ini membukukan laba bersih senilai Rp 4,32 triliun.
Angka ini melesat 131,51% dari laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,86 triliun. Dus, laba bersih per saham dasar UNTR naik menjadi Rp 1.158 dari sebelumnya hanya Rp 500.
Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan. UNTR membukukan pendapatan bersih senilai Rp 27,97 triliun. Pendapatan UNTR naik 56% dari pendapatan di periode kuartal pertama 2021 sebesar Rp 17,89 triliun.
Dari sisi operasional, penjualan alat berat Komatsu yang merupakan salah satu bisnis inti United Tractors juga masih tumbuh moncer.
Sepanjang lima bulan pertama 2022, UNTR mencatatkan penjualan alat berat sebanyak 2.400 unit. Angka ini naik 123% dari realisasi penjualan pada periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 1.076 unit. Pangsa pasar atau market share Komatsu per Mei 2022 sebesar 28%.
Baca Juga: UNTR Terbesar, Ini Saham-saham yang Banyak Diborong Asing Saat IHSG Tergelincir
Adapun UNTR memutuskan untuk mengerek naik target penjualan alat berat Komatsu hingga akhir tahun ini. UNTR memutuskan untuk menaikkan angka penjualan menjadi 4.800 unit dari sebelumnya 3.700 unit.
Sara mengatakan, revisi naik target ini berdasarkan hasil diskusi dengan prinsipal dan juga hasil analisis pasar. “Proyeksi penjualan kami sesuaikan sambil tetap memantau pergerakan pasar sampai akhir tahun,” kata dia.
Namun, kemampuan produsen/prinsipal untuk memproduksi alat tentu tidak dapat diakselerasi cepat, melainkan secara bertahap. Itulah sebabnya proyeksi yang dipasang UNTR perlu menyesuaikan juga dengan kemampuan prinsipal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News