Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) optimistis penjualan alat berat Komatsu di 2017 mencapai 3.500 unit. Tahun depan, penjualan alat berat UNTR ditargetkan naik 10% menjadi 3.800 unit.
Target tahun depan lebih konservatif dibandingkan tahun ini. Sepanjang tahun 2016, UNTR membukukan penjualan alat berat sebanyak 2.181 unit alat berat.
Alhasil, tahun ini ada pertumbuhan penjualan alat berat sebesar 60,47% year on year (yoy). "Tahun depan, kami hanya meneruskan inisiatif yang sudah ada di tahun ini," ujar Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan UNTR kepada KONTAN, Senin (18/12).
Di bisnis on road, UNTR berupaya meningkatkan penjualan UD Trucks dan Scania On Road. Di bisnis kontraktor pertambangan, volume produksi batubara dan jumlah pemindahan tanah (overburden removal) ditargetkan naik 10% yoy pada tahun depan. Hingga 2017, UNTR menargetkan produksi batubara mencapai 114 juta ton, naik 5% yoy. Adapun overburden removal diperkirakan naik 10% yoy menjadi 788 juta bank cubic meters (bcm).
Tahun 2018, UNTR menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 7 triliun. Seluruh anggaran tersebut berasal dari kas internal. Jumlah ini naik dua kali lipat dibandingkan anggaran tahun ini yang nilainya sekitar Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun.
Sebagai gambaran, hingga Oktober 2017, UNTR telah membukukan penjualan alat berat Komatsu sebanyak 3.058 unit. Jika dihitung rata-rata, setiap bulan UNTR menjual sekitar 306 unit alat berat.
Bisnis alat berat UNTR didominasi penjualan sektor pertambangan. Porsinya mencapai 50% dari total volume penjualan. Lalu, 22% alat berat dijual ke sektor konstruksi. Sementara itu, penjualan sektor perkebunan dan kehutanan berkontribusi sebesar 16% dan 12% dari total penjualan.
Per Oktober 2017 ini, UNTR mencatat produksi batubara sebanyak 92,9 juta ton. Sedangkan overburden removal mencapai 663,4 juta bcm.
Hingga kuartal III-2017, pendapatan UNTR melesat 36% menjadi Rp 46,26 triliun. Laba bersih anak usaha Grup Astra ini juga berhasil loncat 80% menjadi Rp 5,64 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News