Reporter: Yuwono Triatmodjo, Anna Suci Perwitasari | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) terus menggelar ekspansi usaha. Di awal tahun ini, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini mengakuisisi dua perusahaan batubara. Melalui anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara, UNTR telah menandatangani perjanjian pemegang saham untuk membeli 30% saham PT Asmin Bara Bronang (ABB) dan PT Asmin Bara Jaan (ABJ).
PT Mandira Sanni Pratama dan PT Andalan Teguh Berjaya selaku pemilik ABB dan ABJ menjadi pihak lain yang meneken perjanjian itu pada 14 Januari lalu. "Namun, ini baru tahap awal, masih ada syarat dan kondisi yang harus kami penuhi," ujar Ary Setyawan, Hubungan Investor UNTR, kepada KONTAN, kemarin (1/3).
Dalam laporan keuangan tahun 2009 UNTR terungkap, nilai akuisisi perusahaan tambang itu mencapai US$ 40,1 juta plus Rp 75 juta. Pamapersada telah membayar uang muka dalam bentuk tunai sebesar US$ 11,6 juta pada bulan Januari lalu. Selain itu, Pamapersada juga telah menempatkan sisa dana akuisisi US$ 28,6 juta dalam rekening penampung.
Menurut Ary, dana dalam rekening itu bisa dicairkan saat syarat dan kondisi perjanjian dalam perjanjian pemegang saham itu telah terpenuhi. Para pihak bersepakat memasang tenggat waktu finalisasi jual-beli selama 12 bulan terhitung sejak penandatanganan perjanjian tersebut.
Sedangkan pembiayaan akuisisi dua perusahaan batubara itu berasal dari dana hasil penerbitan saham baru (rights issue) UNTR pada tahun 2008 lalu yang mencapai US$ 380 juta. Saat ini, dananya masih tersisa sekitar US$ 70 juta.
Tapi, Ary masih enggan membuka lebih detail mengenai profil dua perusahaan tersebut. "Karena ini sifatnya sangat confidential," ujarnya. Hanya, dalam laporan keuangan UNTR itu, disebutkan, ABB dan ABJ berlokasi di Kabupaten Kapuas dan Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.
Sebelumnya KONTAN pernah memberitakan, ABB sudah mulai beroperasi sekitar tahun 2001. Pemilik saham ABB per tahun 2008 adalah Mandira Sanni sebesar 60% dan sisanya 40% saham dimiliki PT Andalan Teguh Berjaya. Sementara informasi mengenai ABJ belum begitu jelas.
Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan UNTR, pernah mengungkapkan, akuisisi perusahaan batubara bertujuan mendongkrak pendapatan UNTR dari lini bisnis batubara. Targetnya, kontribusi dari lini bisnis itu naik dari 10% menjadi 35%. Saat ini, UNTR melalui Pamapersada telah memiliki perusahaan batubara bernama PT Tuah Turangga Agung dan PT Dasa Eka Jasatama.
Kepala Riset Bhakti Securities Edwin Sebayang menyambut positif langkah akuisisi itu. "Aksi ini akan membuat bisnis batubara mereka semakin berkembang," imbuhnya. Tapi, lanjut dia, UNTR masih akan fokus di bisnis penjualan alat berat dan kontraktor pertambangan sebagai sumber pendapatan utama.
Edwin memperkirakan, pendapatan UNTR tahun ini sebesar Rp 34,6 triliun, dan laba bersih Rp 4,29 triliun.Dia pun telah mengubah target harga saham UNTR, dari semula Rp 19.000 per saham menjadi Rp 21.050 per saham untuk 12 bulan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News