Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Unit penyertaaan (UP) reksadana indeks (RDI) masih mencatatkan kenaikan di sepanjang September lalu. Berarti, UP RDI sudah melonjak selama dua bulan berturut-turut.
Data PT Infovesta Utama menunjukkan, pada bulan kesembilan, UP RDI berada di posisi 94 juta unit atau naik 3,3% dari bulan sebelumnya yang sebesar 91 juta unit. Sebagai perbandingan, pada Juni lalu, UP RDI hanya sejumlah 81,3 juta unit.
Analis Infovesta utama Edbert Suryajaya mengungkapkan, sebelum mencatatkan kenaikan, UP RDI sempat menurun cukup tajam. "Bulan Mei, UP RDI sempat mencapai 121 juta unit. Namun turun karena banyak aksi redemption nasabah menjadi 81,3 juta unit di Juni," jelas Edbert.
Saat ini, kata Edbert, nasabah memanfaatkan momentum tren kejatuhan harga saham untuk kembali masuk dan menaruh dananya ke reksadana indeks. Selain itu, "Nasabah juga masih optimistis mengenai perekonomian domestik," tandasnya.
Sayangnya, sesuai dengan profil reksadana ini yang mengikuti kinerja indeks tertentu, maka imbal hasilnya pun ikut melorot seiring terkoreksinya saham. Ujung-ujungnya, jumlah dana kelolaan RDI juga ikut tergerus. "Per September, dana kelolaan RDI turun menjadi Rp 220 miliar dari Rp 229 miliar di bulan sebelumnya," kata Edbert.
Asal tahu saja, saat ini hanya terdapat dua produk RDI. Diambil dari data PT Infovesta Utama, imbal hasil yang ditorehkan pada periode 26 Agustus 2011-30 September 2011 untuk Kresna Indeks 45 rugi 7,73%. Sementara, indeks acuannya LQ 45 juga turun sebesar 7,93%. Pada periode yang sama, Danareksa Indeks Syariah juga rugi 6,48%. Demikian pula halnya dengan indeks acuannya yakni Jakarta Islamic Indeks (JII) yang turun 6,97%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News