kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Unggul Indah Cahaya (UNIC) siapkan hingga US$ 100 juta untuk bangun pabrik


Jumat, 23 November 2018 / 14:13 WIB
Unggul Indah Cahaya (UNIC) siapkan hingga US$ 100 juta untuk bangun pabrik
ILUSTRASI. Unggul Indah Cahaya Tbk


Reporter: Auriga Agustina | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) akan membangun pabrik keempat. Perusahaan ini berniat meningkatkan kapasitas produksi bahan baku deterjen sebesar 100.000 metrik ton hingga 200.000 metrik ton per tahun. Kapasitas produksi bahan baku deterjen UNIC saat ini sebesar 280.000 metrik ton per tahun.

UNIC akan memantangkan rencana ini tahun depan. “Saat ini kapasitas produksi Alkybenzene jenis linier telah mencapai 90% dan pada saat yang bersamaan permintaan bahan dasar deterjen meningkat,” ujar Yani Alifen, Direktur Utama UNIC, dalam paparan publik, Jumat (23/11).

Yani mengatakan, realisasi pembangunan pabrik keempat ini akan perlu waktu kurang lebih dua tahun. Kebutuhan dana untuk pembangunan pabrik ini diperkirakan US$ 50 juta hingga US$ 100 juta.

Untuk menutup kebutuhan dana pembangunan pabrik, UNIC akan menggunakan saldo laba ditahan yang mencapai US$ 95,32 juta. Tapi, tak semua saldo laba itu akan dipakai. Yani mengatakan, tidak menutup kemungkinan UNIC akan meminjam dana untuk ekspansi ini.

Saldo laba ini adalah saldo laba pada akhir September 2018. Hingga akhir kuartal ketiga, UNIC mengantongi laba bersih US$ 17,95 juta. Laba ini melonjak 89,15% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 9,49 juta.

Yani mengungkapkan peningkatan laba tersebut ditopang oleh penjualan aset berupa tanah dan pabrik yang sudah tidak di gunakan lagi di Australia, senilai US$ 16 juta-US$ 17 juta.

Penjualan UNIC pada sembilan bulan pertama tahun ini mencapai US$ 268,44 juta, tumbuh 14,35% dari sebelumnya US$ 234,76 juta. Peningkatan tersebut ditopang oleh harga minyak mentah yang berdampak pada meningkatnya harga bahan baku dan harga jual produk perseroan.

Hingga akhir tahun ini, UNIC menargetkan pertumbuhan pendapatan menjadi US$ 350 juta. "Triwulan ketiga harga minyak naik, tapi sekarang anjlok dan kita tidak tahu anjloknya sampai kapan, bisnis kita kan terpengaruh crude oil juga," ujar Yani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×