kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ukraina-Rusia bicara, bursa AS dibuka menguat


Senin, 18 Agustus 2014 / 20:51 WIB
Ukraina-Rusia bicara, bursa AS dibuka menguat
ILUSTRASI. Harga Motor Yamaha Fazzio Neo dan Lux Naik Tipis Periode Maret 2023. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/02/2023


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

NEW YORK. Bursa Amerika Serikat (AS) berpeluang memperpanjang penguatannya di awal pekan ini. Standard & Poor's Index kembali menguat di perdagangan awal, seiring dengan niat Ukraina dan Rusia menyelesaikan konflik. 

S&P 500 menguat 0,5% ke 1.964,68 pada pukul 9.31 pagi waktu New York. 

"Kita melihat musim laporan keuangan yang bagus dan ketegangan gepolitik tidak bertambah di saat ini," kata Patrick Spencer, Kepala Penjualan Saham AS di robert W. Baird & Co, pada Bloomberg

Hari ini, Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin dan Rusia Sergei Lavrov berbicara lebih dari lima jam di Berlin untuk mencari cara meredakan konflik. Klimkin mengatakan, kemajuan pembicaraan moderat. Sedangkan Lavrov bilang akan mengupayakan penurunan ketegangan seperti yang dibicarakan. 

Di Irak, televisi setempat memberitakan tentara Irak dan Kurdi mengatakan, segera mengambil alih bendungan terbesar di Mosul. 

S&P 500 turun 3,9% dari rekornya pada 24 Juli lalu tertekan sentimen konflik geopolitik yang membentang dari Gaza, Irak, dan Ukraina. Acuan bursa AS ini menguat 1,2% sepanjang pekan lalu, lantaran konflik tak meluas dan spekulasi stimulus global tetap berjalan di tengah buruknya data ekonomi. 

Eropa melaporkan pertumbuhan ekonomi yang buruk untuk periode kuartal kedua. Ekonomi Jerman berkontraksi, sementara Prancis stagnan. Italia kembali masuk dalam resesi. 

Sedangkan di Amerika Serikat, penjualan ritel di bulan Juli merupakan yang terburuk dalam enam bulan terakhir, dan tingkat klaim pengangguran naik lebih besar dibanding perkiraan pasar. Sebelumnya Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengatakan, akan menjaga bunga tetap rendah untuk beberapa waktu sambil meningkatkan tingkat tenaga kerja di AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×