Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT BNI Asset Management bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) untuk meluncurkan Reksadana BNI AM Makara Investasi. Reksadana pendapatan tetap yang resmi ditawarkan pada Kamis (1/12) ini merupakan salah satu upaya menggalang Program Dana Abadi UI. Saat ini, dana abadi UI tercatat Rp 100 miliar.
Reita Farianti, President Director BNI Asset Management berujar, perusahaan menawarkan empat fitur bagi para investor. Pertama, investasi platinum di mana seluruh pokok investasi dan imbal hasilnya didonasikan untuk UI. Kedua, investasi gold yakni 100% pokok investasi menjadi milik investor sementara 100% hasil investasinya akan disumbangkan bagi UI.
Ketiga, investasi silver di mana 100% pokok investasi merupakan hak investor, hanya 50% hasil investasi yang didonasikan ke UI. Keempat, investasi reguler yakni seluruh pokok investasi maupun hasilnya menjadi milik investor.
"Minimal investasinya Rp 100.000, sehingga terbuka bagi masyarakat umum," imbuhnya. Investor yang berminat dapat berinvestasi melalui situs www.bimainvest.id. Di waktu mendatang, investor juga dapat mengaksesnya melalui link dari laman Sahabat Makara UI.
Adapun per 1 Desember 2016, Reksadana BNI AM Makara Investasi sudah mengantongi dana kelolaan sebanyak Rp 225,5 miliar. Dalam kurun setahun mendatang, Reita berharap produk anyar ini dapat membukukan dana kelolaan hingga Rp 700 miliar.
Reita meramal, Reksadana BNI AM Makara Investasi berpotensi meraup imbal hasil (return) 7,5% - 8% per tahun. Untuk tahap awal, perusahaan akan mengalokasikan mayoritas 50% aset Reksadana BNI AM Makara Investasi pada obligasi korporasi swasta dengan rating minimal idA.
Sisanya berupa obligasi pemerintah sebesar 25% dan obligasi korporasi besutan Badan Usaha Milik Negara sekitar 25% yang memiliki rating minimum idA-. Sesuai kebijakan investasinya, perusahaan leluasa memarkirkan dana 80% - 100% pada efek surat utang serta 0% - 20% pada instrumen pasar uang.
"Obligasi korporasi yang kami pilih umumnya berasal dari sektor keuangan dan infrastruktur. Durasi saat ini di 2,8 tahun," terangnya.
Adapun surat utang negara (SUN) yang digenggam merupakan seri acuan bertenor lima tahun, 10 tahun, serta 15 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News