kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.589.000   13.000   0,50%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Turunkan target penjualan, Kalbe Farma (KLBF) justru menaikkan prediksi laba 2020


Selasa, 11 Agustus 2020 / 22:04 WIB
Turunkan target penjualan, Kalbe Farma (KLBF) justru menaikkan prediksi laba 2020
ILUSTRASI. Proses produksi obat di Pabrik PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF), Cikarang, Jawa Barat, Senin (2/5). Kalbe Farma (KLBF) meramal laba bersih akan naik 8%-10% pada tahun ini.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan kinerja yang apik sepanjang enam bulan pertama 2020. KLBF mengantongi penjualan bersih Rp 11,6 triliun atau naik  3,76% secara year on year (yoy). Laba bersih KLBF terkerek lebih tinggi hingga 10,3% yoy menjadi Rp 1,39 triliun. 

Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata mengatakan akan merevisi kinerja Kalbe Farma hingga akhir tahun 2020. Bernadus memproyeksikan KLBF akan mencatatkan pertumbuhan penjualan antara 4% hingga 6% di tahun 2020. Adapun earning per share (EPS) diprediksi terkerek lebih tinggi, 8% hingga 10%.

Di awal tahun, Kalbe Farma memproyeksikan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 6%-8% di tahun ini. Sedangkan prediksi laba bersih tumbuh 5% sampai 6%. Artinya, KLBF menurunkan prediksi penjualan dan menaikkan prediksi lama. KLBF optimistis pihaknya mampu mengontrol pengeluaran operasional di sisa tahun ini. 

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) berharap vaksin Covid-19 didistribusikan tahun depan

Asal tahu saja, berdasar pemaparan Bernadus, operating expenses to net sales ratio KLBF berhasil ditekan hingga 29,7% sepanjang semester I 2020. Persentase ini lebih mini dibanding periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 31,2%. 

Bernadus mengatakan, pendapatan divisi produk kesehatan diprediksi bertumbuh antara 5% hingga 7%. Adapun peningkatan divisi ini tidak lepas dari gaya hidup masyarakat yang mulai berubah karena pandemi Covid-19. 

Perubahan gaya hidup dalam masyarakat ini juga diharapkan mendorong divisi nutrisi antara 2% hingga 4%. Sementara untuk divisi distribusi dan logistik ditargetkan akan terkerek paling signifikan hingga 10%. 

Untuk divisi obat resep, diharapkan bisa tumbuh maksimal hingga 2%. Target ini telah mempertimbangkan kinerja divisi obat resep yang tertekan sepanjang semester I 2020. "Semoga bisa mencapai target dengan asumsi keadaan menjadi lebih baik," jelas Bernadus dalam acara Mengupas Tuntas Kalbe Farma yang digelar secara online, Selasa (11/8).

Baca Juga: Dibayangi Covid-19, pendapatan Kalbe Farma (KLBF) masih naik 3,76% di semester I 2020

Mengutip dari laporan keuangan Kalbe Farma, sepanjang semester I 2020, hanya divisi obat resep yang menurun 4,47% menjadi Rp 2,56 triliun dari sebelumnya Rp 2,68 triliun. Adapun tekanan ini dipicu pasien yang menunda kunjungan ke dokter akibat pandemi Covid-19. 

Sementara, peningkatan paling signifikan dicatatkan oleh divisi distribusi dan logistik yang bertumbuh 9,97% yoy, menjadi Rp 3,75 triliun. Setelahnya disusul oleh divisi produk kesehatan yang meningkat 6,7% menjadi Rp 2,07 triliun. Peningkatan penjualan juga dialami oleh divisi nutrisi hingga 2,23% menjadi Rp 3,21 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×