Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan kinerja yang positif sepanjang semester I 2020. KLBF mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih.
Sepanjang enam bulan pertama 2020, KLBF membukukan penjualan bersih hingga Rp 11,6 triliun. Jumlah tersebut meningkat 3,76% dibanding semester I tahun lalu yang mencapai Rp 11,18 triliun.
Adapun peningkatan paling signifikan dicatatkan oleh segmen distribusi dan logistik yang bertumbuh 9,97% yoy, menjadi Rp 3,75 triliun dari sebelumnya Rp 3,41 triliun. Setelahnya disusul oleh segmen produk kesehatan yang meningkat 6,7% menjadi Rp 2,07 triliun. Peningkatan penjualan juga dialami oleh segmen nutrisi, terkerek 2,23% menjadi Rp 3,21 triliun.
Baca Juga: Startup Kesehatan Ketiban Berkah dari Tes Virus Corona
Hanya segmen obat resep yang menurun 4,47% menjadi Rp 2,56 triliun dari sebelumnya Rp 2,68 triliun. “Walaupun dampak Covid-19 terhadap makroekonomi Indonesia di kuartal kedua tahun 2020 cukup menantang, Kalbe Farma dapat mempertahankan pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang positif dan stabil,” kata Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata dalam keterangan pers, Kamis (30/7).
Asal tahu saja, kenaikan penjualan diikuti pertumbuhan laba kotor KLBF di semester I 2020 hingga 1,5% menjadi Rp 5,25 triliun. Sementara itu, laba sebelum pajak pun ikut terkerek 7,2% menjadi Rp 1,81 triliun dari sebelumnya Rp 1,68 triliun.
Kalbe Farma akan menggabungkan strategi pengelolaan portofolio produk, mengelola efektivitas kegiatan penjualan dan pemasaran, melakukan transformasi pemanfaatan teknologi digital, serta memonitor biaya-biaya operasional lainnya untuk mempertahankan tingkat laba sebelum pajak penghasilan.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) meluncurkan produk vitamin baru Prove D3
Laba bersih KLBF meningkat 10,3% secara tahunan dari Rp 1,26 triliun kini menjadi Rp 1,39 triliun. Pertumbuhan tersebut utamanya disebabkan oleh peningkatan efisiensi di biaya operasional, keuntungan selisih kurs, dan tarif pajak yang lebih rendah.
Melihat pandemi Covid-19 yang mungkin berkepanjangan, KLBF merevisi target pertumbuhan penjualan bersih tahun ini menjadi sekitar 4% hingga 6%. Sementara laba bersihnya dipatok antara 8% hingga 10%. Di sisi lain, KLBF tetap mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi.
Total aset KLBF pada Juni 2020 mencapai Rp 22,09 triliun, naik 9,03% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat Rp 20,26 triliun. Sementara, liabilitas KLBF juga meningkat menjadi Rp 4,91 triliun dari sebelumnya Rp 3,56 triliun. Ekuitasnya juga meningkat menjadi Rp 17,18 triliun dari akhir tahun 2019 yang tercatat Rp 16,71 triliun.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) tambah modal ke anak usaha
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News