kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turun Lagi, Harga Emas Melemah Total 1,79% Sepekan


Jumat, 14 Oktober 2022 / 06:42 WIB
Turun Lagi, Harga Emas Melemah Total 1,79% Sepekan
ILUSTRASI. Jumat (14/10) pukul 6.28 WIB, harga emas spot turun 0,11% ke US$ 1.664,52 per ons troi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melemah lagi menjelang akhir pekan. Kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) bulan September yang lebih tinggi dari perkiraan memperkuat taruhan Federal Reserve akan bertahan dengan kenaikan suku bunga yang agresif.

Jumat (14/10) pukul 6.28 WIB, harga emas spot turun 0,11% ke US$ 1.664,52 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas spot turun 1,79% dari posisi US$ 1.694,82 per ons troi Jumat pekan lalu. 

Harga emas kontrak Desember 2022 di Commodity Exchange melemah 0,35% ke US$ 1.671,10 per ons troi. Harga emas berjangka ini mengakumulasi pelemahan 2,23% dalam sepekan.

Baca Juga: Inflasi AS Naik Lagi, Harga Emas Spot Langsung Redup ke Level Terendah 2 Pekan

Indeks harga konsumen (CPI) AS naik 0,4% secara bulanan pada September setelah naik 0,1% pada Agustus, menurut data Departemen Tenaga Kerja AS. Dalam 12 bulan hingga September, CPI naik 8,2% setelah naik 8,3% di Agustus.

"Data tersebut menandakan The Fed akan lebih agresif dalam memerangi inflasi dengan menaikkan suku bunga lebih cepat dan menekan emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures kepada Reuters.

Setelah rilis data inflasi, imbal hasil US Treasury acuan tenor 10-tahun naik. Suku bunga yang lebih tinggi dan imbal hasil obligasi menurunkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

"Ada beberapa optimisme bahwa harga konsumen bisa turun dan dengan keluar data yang tidak menunjukkan penurunan, kita melihat dampaknya," kata Meger.

Baca Juga: Rambah Pasar Digital, Antam (ANTM) Menggenjot Penjualan Emas Ritel

Trader interest-rate futures AS telah memperkirakan kenaikan 75 basis points keempat berturut-turut pada penutupan pertemuan Fed 1-2 November.

Pejabat Fed mengulangi sikap agresif hawkish mereka atas kebijakan moneter. Hal ini menebar kegelisahan pasar. Kekhawatiran resesi AS dan global menjadi alasan kegelisahan investor.

"Laporan CPI hari ini menunjukkan The Fed benar mengenai keyakinannya bahwa inflasi masih belum terkendali," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×