Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk alias Antam masih akan menggenjot penjualan emas di pasar domestik untuk penjualan ritel. Emiten berkode ANTM ini menargetkan penjualan emas sebesar 28 ton.
Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang Syarif Faisal Alkadrie menyebut pihaknya masih optimistis akan prospek bisnis penjualan ritel emas. Hal itu seiringan dengan tingkat kesadaran masyarakat untuk berinvestasi pada logam mulia.
"Tahun ini Antam menargetkan penjualan emas sebesar 28 ton. Untuk itu, Antam akan berfokus pada pengembangan pasar domestik untuk ritel emas," jelas Faisal kepada Kontan belum lama ini.
Baca Juga: Harga Diprediksi Naik Hingga Kuartal Akhir 2022, Ini Saham BUMN Pilihan Analis
Selain itu, ANTM juga masih akan mengembangkan jaringan penjualan secara digital. Faisal menuturkan perseroan sudah merambah penjualan daring lewat e-commerce seperti Tokopedia, Shopee hingga Tiktok Shop.
Emiten anggota MIND ID ini juga optimistis penjualan emas digital Antam juga akan bertumbuh. Dia menyebut penjualan Brankas LM masih mencatat pertumbuhan setiap tahunnya.
Lebih lanjut, Faisal menjelaskan Antam masih berfokus pada penyelesaian pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara masih bergulir. Proyek ini diharapkan bisa memasuki tahap commissioning pada 2023.
"Selain itu, Antam juga tengah mempersiapkan proyek EV Battery bersama dengan MIND ID dan Indonesia Battery Corporation (IBC)," imbuhnya.
Sementara itu, di sepanjang triwulan ketiga tahun ini, Antam mencatatkan preliminary unaudited sebesar Rp 38,90 miliar untuk eksplorasi. Pada kuartal ketiga lalu, perseroan berfokus pada eksplorasi komoditas emas, nikel dan bauksit.
Baca Juga: Logam Mulia Bisa Jadi Alternatif Investasi di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi
Untuk komoditas emas, kegiatan eksplorasi dilaksanakan di Pongkor, Jawa Barat. Eksplorasi komoditas nikel ANTM dilakukan di daerah Konawe Utara dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara serta Tanjung Buli, Maluku Utara.
Sementara Antam melakukan eksplorasi bauksit dilakukan di daerah Tayan, Kalimantan Barat sepanjang kuartal ketiga ini. Pada kuartal ketiga 2022, emiten pelat merah ini juga melaksanakan pengurusan izin Kawasan hutan di daerah prospek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News