Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
DPR AS pada Kamis (9/1) mengeluarkan resolusi untuk menghentikan Trump dari aksi militer lebih lanjut terhadap Iran.
Harga emas, aset yang aman selama ketidakpastian politik dan ekonomi, melonjak jadi lebih dari US$ 1.600 pada Rabu (8/1), setelah Iran meluncurkan serangan rudal ke pasukan AS sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan puncaknya dalam serangan drone.
Lebih lanjut membebani emas, dolar AS tampaknya akan mengukir pekan terbaiknya dalam dua bulan terakhir. Di bidang perdagangan, menurut Trump, kesepakatan perdagangan fase satu antara Washington dan Beijing bisa ditandatangani tak lama setelah 15 Januari 2020.
Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 5.000 per gram ke Rp 777.000 pada Jumat (10/1)
Investor sekarang menunggu data gaji non-pertanian AS. "Emas tetap berada di belakang kaki di Asia karena pedagang menilai risiko geopolitik dalam logam mulia," kata Jeffrey Halley, Analis Pasar Senior untuk Wilayah Asia-Pasifik OANDA dalam sebuah catatan.
"(Harga emas) menembus US$ 1.540 menyiratkan koreksi yang lebih dalam ke US$ 1.520 bisa terjadi," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News