kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turun di Januari, dana kelolaan reksadana tahun ini masih bisa naik 10%


Jumat, 07 Februari 2020 / 08:10 WIB
Turun di Januari, dana kelolaan reksadana tahun ini masih bisa naik 10%


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan asset under management (AUM) atau dana kelolaan industri reksadana lesu di Januari 2020, manajer investasi (MI) optimistis ke depan, tren dana kelolaan bakal naik. Salah satu penyokongnya, tren suku bunga rendah yang menjadikan daya tarik reksadana berbasis obligasi masih menarik dilirik.

Berdasarkan data Infovesta Utama, Kamis (6/2), total dana kelolaan industri reksadana sepanjang Januari 2020 mencapai Rp 526,63 triliun. Angka tersebut turun Rp 5,5 triliun atau 1,03% jika dibandingkan Desember 2019 yang menyentuh level Rp 532,12 triliun.

Baca Juga: Indeks obligasi Indonesia (ICBI) volatil, pasar obligasi tetap memikat

Presiden Direktur Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana menilai, penurunan AUM Januari 2020 dikarenakan banyaknya reksadana yang dibubarkan di tahun lalu. Dampaknya ikut berlanjut di awal tahun ini, seiring dengan penurunan net asset value (NAV) karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun.

"Harusnya (penurunan) sudah mereda di Februari, karena ada sentimen omnibus law," jelas Jemmy kepada Kontan.co.id, Kamis (6/2).

Meskipun pertumbuhan AUM awal tahun lesu, Jemmy mengaku, Sucorinvest Asset Management tidak memiliki strategi khusus dalam mendorong pertumbuhan dana kelolaan ke depan. Hanya saja, upaya penting seperti sosialisasi reksadana dan marketing digital campaign akan tetap dijalankan.

Secara umum, Jemmy menilai, pertumbuhan dana kelolaan industri reksadana di 2020 cenderung bergerak moderat, dengan kisaran pertumbuhan yakni 10%.

Asal tahu saja, berdasarkan data Infovesta Utama tampak bahwa penurunan AUM terbanyak dilihat dari volume berasal dari reksadana saham yang merosot  sebanyak Rp 12,34 triliun atau 9,04%, menjadi Rp 124,22 triliun. Kondisi tersebut juga terjadi pada unit penyertaan (UP) yang turun 3,85%.

Selanjutnya, penurunan AUM, juga terjadi pada reksadana campuran sekitar 9,32% atau Rp 2,8 triliun ke level Rp 27,28 triliun. Sedangkan untuk UP reksadana campuran merosot paling banyak atau sekitar 18,59%.

Baca Juga: Nasib belum jelas, ini curhatan nasabah Emco

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×