kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tunggu suku bunga dipangkas lagi, indeks IDMA bakal kembali naik


Selasa, 03 Maret 2020 / 23:15 WIB
Tunggu suku bunga dipangkas lagi, indeks IDMA bakal kembali naik
ILUSTRASI. Petugas memantau grafik pergerakan penjualan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Dealing Room Divisi Tresuri BNI, Jakarta, Jumat (27/9/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 33,45 poin atau 0,54% ke 6.196,89. ANTARA FOTO/Muhammad Adim


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Inter Dealer Market Association (IDMA) berpotensi untuk kembali naik jika Bank Indonesia (BI) melakukan pemangkasan suku bunga acuannya kembali. Mengingat, akhir-akhir ini indeks tengah berada di level terendahnya dalam tujuh bulan terakhir.

Sebagai informasi, mengutip Bloomberg pada perdagangan Senin (2/3) indeks IDMA tercatat berada di level 99, turun dari level sebelumnya yakni 99,39 per Jumat (28/2).

Penurunan tersebut sekaligus jadi yang terendah dalam tujuh bulan terakhir dan mencerminkan harga SUN sudah jatuh ke level terendah selama periode tersebut.

Baca Juga: Indeks IDMA kembali sentuh level terendah

Head of Fixed Income Bank BNI Edy Pramono mengungkapkan, penurunan indeks sejalan dengan yield SUN tenor 10 tahun yang sempat bergerak naik ke level 6,93% di awal Maret 2020, dari level terendahnya tahun ini di pertengahan Februari yakni 6,50%.

Hal tersebut lebih disebabkan adanya tekanan eksternal terutama penyebaran wabah virus corona secara global.

"Ke depan, kami memperkirakan tekanan eksternal masih menjadi faktor risiko utama bagi pasar surat utang Indonesia," jelas Edy kepada Kontan.co.id, Selasa (3/3).

Meskipun begitu, respon cepat bank sentral global dan juga dukungan yang kuat dari BI dalam menjaga stabilitas pasar keuangan, dinilai Edy berhasil memberikan optimisme. Untuk itu, ke depan pasar berpotensi menguat kembali dengan cepat apabila ketidakpastian global terkait virus Corona mereda.

Apalagi, Meskipun investor asing terus mencatatkan net sell di mana per jumlahnya berkisar hingga Rp 13,7 triliun, namun Edy menilai pasar SUN masih cukup menarik.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×