kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tunggu sentimen, investor bisa wait and see saham sektor farmasi


Senin, 24 Februari 2020 / 08:35 WIB
Tunggu sentimen, investor bisa wait and see saham sektor farmasi


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Virus corona berpotensi gerus pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020

Adapun untuk emiten seperti PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diperkirakan tidak akan terlalu terdampak signifikan oleh sentimen negatif Corona.

Ini karena rata-rata bahan baku produksi emiten tersebut cenderung berasal dari domestik, sehingga perusahaan itu bisa mengantisipasi risiko kekurangan bahan baku dengan beralih ke sumber bahan baku lainnya.

Sukarno mengungkapkan, apabila virus Corona cepat diatasi dan tidak lagi menjadi ancaman seharusnya, kinerja sektor farmasi bisa kembali normal seperti biasa. Sehingga, tinggal melihat perkembangan nilai tukar rupiah selanjutnya.

Di samping itu, merebaknya berbagai penyakit secara tidak langsung akan meningkatkan permintaan akan produk-produk dari industri farmasi Tanah Air.

"Kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan saat ini juga meningkat, sehingga produk-produk SIDO yang memiliki khasiat menjaga daya tahan tubuh dan menyehatkan, bakal semakin diminati pasar," paparnya.

Untuk itu, Sukarno menilai prospek saham SIDO dan PEHA akan lebih menarik ke depan. Sedangkan untuk KLBF meskipun prospeknya masih menarik, investor dianjurkan untuk menunggu harga turun lebih dulu sampai valuasi dirasa lebih murah dan layak dikoleksi kembali.

Dilihat dari sisi tren pergerakan harga, saham seperti PEHA, KLBF, INAF dan KAEF masih dalam tren penurunan, sehingga disarankan untuk wait and see terlebih dahulu. Meskipun begitu, Sukarno mengakui secara valuasi PEHA sudah cukup murah dibandingkan emiten lainnya.

Sedangkan untuk saham SIDO sudah dalam tren naik sehingga, direkomendasi untuk hold ataupun buy dengan target harga Rp 1.400 per saham.

Mengutip RTI, pada perdagangan Jumat (21/2) saham SIDO ditutup merosot 1,92% ke level Rp 1.275 per saham, sedangkan untuk saham KAEF tercatat anjlok 3,05% ke harga Rp 795 per saham.

Adapun untuk saham KLBF melorot sebanyak 3,87% di level Rp 1.365 per saham. Sedangkan saham PEHA berhasil ditutup di zona hijau atau naik 1,07% di level Rp 945 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×